Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Polda Metro Jaya

AKBP Reonald Simanjuntak, Pembongkar Uang Palsu UIN Kini Tangani Kasus Kematian Diplomat Muda

Mantan Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak tampil menyampaikan penyebab tewasnya diplomat Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan.

Editor: Muh Hasim Arfah
kompas.com
KAPOLRES REONALD-Mantan Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak tampil langsung untuk menyampaikan penyebab tewasnya diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arya Daru Pangayunan (39) di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (29/7/2025). Sejak April 2025, ia sudah bertugas di Polda Metro Jaya. Jabatan terbarunya ialah Kasubbid Penmas. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Mantan Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak tampil langsung untuk menyampaikan penyebab tewasnya diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arya Daru Pangayunan (39). 

Ia duduk di depan ujung kanan bersama para pejabat utama Polda Metro Jaya

AKBP Reonald Simanjuntak menjabat Kapolres Gowa mulai 5 Januari 2023 hingga April 2025.

Sejak April 2025, ia sudah bertugas di Polda Metro Jaya.

Jabatan terbarunya ialah Kasubbid Penmas.

Selama ini, ia banyak membongkar masalah kematian Arya Daru Pangayunan

Ia pernah menyampaikan isi chat atau percakapan Arya yang berhasil ditemukan penyelidik.

Diketahui, isi chat itu berhasil dibongkar lewat email milik Arya yang terkoneksi dengan laptop.

Hasilnya, ditemukan isi chat Arya dengan istri, atasannya hingga rekan kerjanya.

"Rekan kerja yang pada saat itu sama-sama belanja di salah satu unit, salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta pusat," kata Reonald kepada wartawan, Senin (28/7).

Kendati demikian, Reonald tak menjelaskan lebih lanjut ihwal aktivitas Arya dengan rekan kerjanya di selama di GI.

Reonald hanya membeberkan Arya kemudian sempat memesan taksi untuk mengantarkannya.

Hal itu juga terkonfirmasi dari chat yang dikantongi penyidik.

"Sopir taksi yang mendapatkan orderan untuk mengantarkan orderan itu juga sudah diambil keterangan," ucap Reonald.

Ia menyampaikan, polisi membeberkan isi tas milik Arya yang sempat dibawa ke lantai 12 Gedung Kemlu, Jakarta Pusat pada malam hari sebelum ditemukan tewas keesokan harinya.

Dari hasil pengecekan penyelidik, tas milik Arya itu berisi sejumlah barang.

Mulai dari laptop hingga beberapa pakaian yang ia beli sebelumnya.

"(Isinya) laptop, terus pakaian yang baru dibeli, terus ada beberapa obat-obatan ya yang korban bawa, terus ya pokoknya belanjaan yang baru dia beli, terus beberapa nota, terus beberapa alat-alat kantor lah," tutur Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak kepada wartawan, Senin (28/7).

Reonald turut menyebut dalam tas itu juga ditemukan surat rawat jalan milik korban. Namun, Reonald tak membeberkannya secara rinci.

"Ada ditemukan surat rawat jalan beliau dari salah satu rumah sakit umum di Jakarta, tanggal saya lupa, tapi di catatan bulan Juni 2025. (Soal riwayat sakit) enggak bisa saya kasih tahu ya, karena itu masuk ke privasi," ucap dia.

Siapa AKBP Reonald Simanjuntak

AKBP Reonald Simanjuntak perwira menengah berlatar reserse.

Ia pernah menjabat Kasat Reskrim Polrestabes Makassar.

AKBP Reonald Simanjuntak adalah polisi yang mahir di bidang reserse.

Ia memahami betul cara pengungkapan kasus.

Reonald Simanjuntak juga peraih penghargaan “Inspiring Professional And Leadership Award 2024” dalam kategori Beyond Trush Presisi Award 2024 dari Indonesia Award Magazine.
 
Capaian penghargaan bergengsi tingkat Asia jadi bukti AKBP Reonald adalah polisi berprestasi.

Acara penghargaan ini digelar di Hotel Aston Priority, Jalan Letnan Jenderal  T.B. Simatupang Kav 9 Kebagusan, Cilandak, Kebagusan, Jakarta, pada Jumat (31/5/2024) lalu.

AKBP Reonald dikenal sebagai perwira yang inovatif dan kreatif.

Ia telah melahirkan berbagai inovasi cemerlang di wilayah kepemimpinannya.

Reonald Simanjuntak bernama lengkap Reonald Truly Sohomuntal Simanjuntak.

Ia lahir di  Jakarta, 22 Oktober 1981.

Dia merupakan lulusan Akpol 2002.

AKBP Reonald Simanjuntak pernah menjabat Kasubdit V Siberi Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar tahun 2021.

Lalu menjabat Kasat Reskrim Polrestabes Makassar.

Ia kemudian dimutasi jadi Kapolres Gowa menggantikan AKBP Tri Goffarudin Pulungan, S.I.K., M.H.

Bongkar Kasus Uang Palsu di UIN Alauddin

AKBP Reonald Simanjuntak dikenal polisi berprestasi saat bertugas di Sulsel.

Saat menjabat Kapolres Gowa, AKBP  Reonald Simanjuntak, membongkar kasus uang palsu di UIN Alauddin, Makassar.

Jutaan uang palsu sudah dicetak Andi Ibrahim cs di Perpustakaan UIN Alauddin Makassar.

Beruntung aksi kejahatan tersebut berhasil dibongkar dari penyidik Polres Gowa di bawah komando AKBP Reonald Simanjuntak.

Sosok AKBP Reonald Simanjuntak pun viral di media sosial.

Tidak sedikit warganet menyampaikan terima kasih kepada AKBP Reonald Simanjuntak karena menyelamatkan Sulsel dari peredaran uang palsu.

Kapolres Gowa, AKBP Reonald mengatakan pelaku utama pencetak uang palsu berinisial MS.

"Pelaku utamanya ini MS. MS inilah pencetak atau tokoh utama yang memalsukan uang palsu tersebut," kata AKBP Reonald saat live di Tribun Timur.com, Kamis (19/12/2024)

Mantan Kasat Reskrim Polrestabes Makassar ini menyebut jika para tersangka ini berpendidikan tinggi. 

Termasuk kepala perpustakaan UIN Alauddin Makassar (UINAM), AI atau Dr Andi Ibrahim.

AKBP Reonald menjelaskan dua tempat Kejadian Perkara (TKP) dalam pengungkapan sindikat pencetak dan pengedar uang palsu ini.

Di dua TKP ini polisi menyita seratusan lebih barang bukti.

TKP pertama disebut Reonald, di sebuah rumah di Jl Sunu Makassar, ditemukan seratusan jenis barang bukti .

Kemudian dalam pengembangan polisi, menunjukkan ke TKP ke dua di gedung perpustakaan UIN Alauddin Jl HM Yasin Limpo, Kelurahan Romang Polong, Kecamatan Somba Opu, Gowa Sulsel.

Di situ, polisi berhasil menyita ratusan barang bukti termasuk mesin cetak uang palsu berukuran besar.

Pengungkapan barang bukti ini juga berkat bantuan Rektor UINAM, Prof Hamdan Juhannis.

Menurut Reonald, berkat peran Prof Juhannis sehingga polisi dapat terbantu menemukan barang bukti uang palsu.

"Rektor langsung membuka ruang kepada kami, dan mengajak kami untuk bersama-sama untuk mencari barang bukti dan ditemukan di gedung perpustakaan," jelasnya.

Bahkan kata dia, Rektor UINAN meminta polisi agar mengusut tuntas kasus sindikat uang palsu ini sampai ke akar-akarnya.

"Bahkan jika masih ada oknum di kampus tersebut terlibat, rektor meninta agar ditegakkan hukum seadil-adilnya," jelas Reonald Simanjuntak. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved