24 Tahun Jadi Jaksa, Jejak Karier Febriyan Putra Watampone Nakhodai Kejari Maros

TRIBUNMAROS.COM, MAROS – Putra asli Watampone, Febriyan kini menakhodai Kejaksaan Negeri (Kejari) Maros.

Pria kelahiran Bone, 3 April 1979 itu telah menapaki karier di lingkungan kejaksaan selama 24 tahun. 

Jejak kariernya dimulai sebagai Jaksa Fungsional di Kejari Timika pada 2002.

Ia kemudian menjabat Kepala Seksi Pidana Umum di Kejari Soppeng (2006–2010).

Lalu berturut-turut menduduki posisi Kepala Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara di Kejari Kotamobagu, Kepala Seksi Intelijen di Kejari Kendari, hingga Kepala Bagian Tata Usaha di Kejati Sultra.

Febriyan juga sempat menjabat Jaksa Ahli Madya bidang Intelijen di Kejati Bali sebelum dipercaya sebagai Kepala Kejari Kepulauan Meranti, Riau (2021–2025). 

Kini, ia resmi menakhodai Kejari Maros per 4 Juli 2025.

Ia menggantikan Zulkifli Said yang kini menjabat Asisten Tindak Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sebelum bertugas di Maros, Febriyan dikenal menangani sejumlah perkara penting di Kepulauan Meranti. 

Mulai dari kasus korupsi, narkoba, hingga kebakaran hutan dan lahan.

Salah satu kasus besar pernah ia tangani yakni dugaan korupsi pengadaan bibit kopi di Dinas Perkim dan LH Meranti, dengan kerugian negara mencapai Rp700 juta.

Baca juga: Profil Lettu Inf Akhyar Budiman, Perwira TNI 17 Tahun Mengabdi di Papua dan Kini Bertugas di Bone

Dikonfirmasi Tribun Timur, Senin (28/7/2025), Febriyan menyebut dirinya tidak pernah bercita-cita menjadi jaksa. 

Ia hanya mengikuti proses rekrutmen sebagai lulusan Fakultas Hukum.

“Ikut mendaftar sebagaimana lulusan Fakultas Hukum lainnya, dan ternyata diterima,” ucap alumni Universitas Hasanuddin ini.

Saat ini, ia fokus melanjutkan kinerja pendahulunya serta membenahi internal Kejari Maros.