Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ibu Ardiansyah Tidak Nyangka Anaknya Jadi Kiper Timnas U-23, Selalu Telepon Tiap Mau Latihan

Kemenangan Garuda Muda akhirnya terjadi usai eksekusi Alfharezzi Buffon gagal dibendung Sorawat Phosaman.

|
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Kaswadi
KIPER TIMNAS - Ramlah, ibu kiper Timnas U-23 Indonesia M Ardiansyah saat ditemui di rumahnya di Jl Inspeksi PAM, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Minggu (27/7/2025). Ramlah tak menyangka Ardiansyah dipanggil ke Timnas U-23 Indonesia. 

Ia juga berharap, Ardiansyah bisa mempersembahkan trofi turnamen sepak bola antar negara Asia Tenggara tersebut.

“Untuk laga besok semoga bisa juara. Mudah-mudahan bisa mainnya seperti kemarin, bisa menjaga gawangnya. Mempertahankan gawangnya agar tidak kebobolan,” harapnya.

Kebiasaan Ardiansyah

Ramlah menuturkan, Ardiansyah memiliki kebiasaan rutin.

Kiper nomor punggung 1 itu selalu menghubungi sang ibunda sebelum latihan dan sesudah latihan.

Doapun selalu dikirimkan Ramlah kepada Ardiansyah.

“Dia telepon mauka pergi latihan ini, doakanka. Saya bilang iya. Saya selalu doakan selama di Timnas, sukseskan anakku di Timnas Ya Allah,” tuturnya.

Ketika Ardiansyah absen lawan Malaysia di pertandingan terakhir Grup A, Ramlah sangat khawatir.

Ia terus mendoakan sang anak agar segera dipulihkan dari cedera dialami.

“Waktu cedera itu saya berdoa pulihkan anakku Ya Allah, karena sempat cedera lawan Filipina. Saya doakan terus,” ucapnya.

Ardiansyah juga rutin menghubungi Ramlah sebelum berangkat ke pertandingan.

Ramlah selalu berpesan kepada Ardiansyah untuk berwudhu sebelum masuk lapangan dan perbanyak zikir.

“Saya anjurkan dia ambil air wudhu sebelum masuk lapangan, baru zikir-zikr masuk lapangan Ian. Berdoaki nak, itu pesanku kalau mau bermain,” ungkapnya.

Sisi Lain di Luar Lapangan

Ramlah membeberkan sisi lain Ardiansyah di luar lapangan.

Kiper berpostur 187 sentimeter itu sangat patuh pada orang tua, sabar dan suka bergaul.

Bahkan, Ardiansyah sering mengajar anak-anak mengaji di Masjid Shiratal Mustaqim yang tak jauh dari rumahnya.

“Kalau selesai latihan, dia mengajar mengaji di masjid dari maghrib sampai isya,” bebernya.

Ardiansyah juga membuatkan usaha sang ayah depot air minum isi ulang.

Kadang kalau tak ada latihan maupun pertandingan, dia sendiri yang mengantar galon ke konsumen.

“Ada usaha galon dia buatkan bapaknya supaya ada kegiatannya,” tutupnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved