Ijazah Jokowi
Roy Suryo Cs Dalam Masalah, Jokowi Diakui Alumni UGM
Reuni ke-45 Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980 menjadi panggung tak terduga bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
TRIBUN-TIMUR.COM, YOGYAKARTA- Reuni ke-45 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 1980 menjadi panggung tak terduga bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menanggapi polemik seputar dugaan ijazah palsu yang telah menyeret namanya ke pusaran hukum.
Meski candaan dilontarkan, sorotan publik justru mengarah pada satu pertanyaan besar, apakah alumni bisa tetap tertawa ketika gelar akademik pemimpin mereka diragukan?
Jokowi hadir bersama sang istri, Iriana Jokowi, dalam acara yang digelar secara privat di Integrated Forest Farming Learning Center, Sleman, Sabtu (26/7/2025).
Mengenakan kemeja putih sederhana, Jokowi menyatu dengan kerumunan teman-teman lama yang menyambutnya hangat.
Namun, suasana nostalgia itu berubah menjadi ruang klarifikasi terselubung saat Presiden ke-7 RI itu melontarkan candaan tajam.
“E jangan seneng dulu lho, karena ijazah saya masih diragukan,” ucapnya, disambut tawa para alumni.
Baca juga: Sosok Pembimbing Skripsi Jokowi Terungkap Usai Eks Presiden Diperiksa 3 Jam, Bukan Kasmudjo
Namun di balik canda, ada badai yang belum reda. Jokowi kini tengah menghadapi laporan hukum terkait tuduhan ijazah palsu dari lima nama yang tak asing bagi publik.
Mereka adalah Roy Suryo, Rismon Sianipar, Tifauzia Tyassuma, Eggi Sudjana, dan Kurnia Tri Royani.
Kelimanya kini berstatus terlapor dalam kasus pencemaran nama baik yang dilaporkan Jokowi ke Polda Metro Jaya sejak 30 April 2025.
Meski Bareskrim Polri menyatakan ijazah Jokowi asli, proses hukum tetap berjalan.
Bahkan, Polda Metro Jaya telah memeriksa saksi-saksi di Solo, termasuk teman-teman Jokowi semasa sekolah di SMAN 6 Solo.
Roy Suryo cs, yang selama ini lantang mempertanyakan keabsahan ijazah Jokowi, kini menghadapi tekanan balik dari jalur hukum.
Perseteruan ini pun memecah opini publik.
Di satu sisi, ada yang memandang ini sebagai bentuk klarifikasi dan pembelaan diri Presiden.
Di sisi lain, ada yang melihat ini sebagai cara membungkam kritik di era demokrasi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.