Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BPS Catat Pengangguran Sulsel Naik 8 Ribu, Menaker Beda Pandangan

BPS catat pengangguran di Sulsel naik 8 ribu orang pada Februari 2025. Menaker justru klaim angka pengangguran dan kemiskinan turun.

Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Sukmawati Ibrahim
Renaldi/Tribun Timur
PENGANGGURAN SULSEL - Kadisnakertrans Sulsel, Jayadi Nas, saat ditemui di BBPVP Makassar, Jl Taman Makam Pahlawan, Kota Makassar, Jumat (25/7/2025). Jayadi ungkap pengangguran di Sulsel bertambah 8.000 orang. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Jumlah pengangguran di Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami peningkatan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pengangguran di Sulsel bertambah sekitar 8 ribu orang.

Pada Februari 2025, tercatat 238.800 orang menganggur.

Jumlah itu naik dibanding Februari 2024, yakni 230.670 orang.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulsel, Jayadi Nas, membenarkan penambahan tersebut.

“Pengangguran memang ada penambahan menurut BPS,” ujarnya, Sabtu (26/7/2025).

Baca juga: Sulsel Provinsi dengan Jumlah PHK Terbanyak di Sulawesi, Menteri Ketenagakerjaan: Data Mengacu BPJS

Meski begitu, kata Jayadi, peningkatan itu masih termasuk kategori pengangguran terbuka.

“Itu masih dalam konteks pengangguran terbuka, artinya masih memungkinkan untuk mendapat peluang kerja,” jelasnya.

Jayadi menyebut, pengangguran terbuka dapat terjadi karena berbagai faktor.

Seperti habis masa kontrak kerja, pensiun, pindah tempat kerja, proses transisi, atau persoalan pribadi.

Meski angka pengangguran naik, Pemprov Sulsel tetap berupaya menciptakan lapangan kerja baru.

“Insyaallah, pemerintah tetap memikirkan terciptanya lapangan kerja sambil terus meng-upgrade kemampuan tenaga kerja kita,” katanya.

Menteri Ketenagakerjaan RI, Prof Yassierli, justru mengklaim angka BPS menunjukkan tren penurunan pengangguran dan kemiskinan.

“Itu kan sudah ada datanya. BPS juga sudah melakukan analisis,” ujarnya saat ditemui di BBPVP Makassar, Jl Taman Makam Pahlawan, Jumat (25/7/2025).

Menurut dia, pemerintah bekerja berdasarkan data resmi dari lembaga berwenang.

“Kita mengikuti data. Data artinya ya data,” singkatnya. (*)

 


Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved