Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

5 Kampus di Makassar Diserang Kawanan Bertopeng, Kapolrestabes: Tak Ada Maaf

Kapolrestabes Makassar kecam keras kawanan bertopeng bersenjata tajam yang masuk lima kampus. Polisi pastikan pelaku segera ditindak tegas.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sukmawati Ibrahim
Tribun-Timur.com/Muslimin Emba
PRIA BERTOPENG - Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana ditemui seusai acara Kopi Kamtibmas di Jalan Mannuruki 2, Kecamatan Tamalate, Makassar, Jumat (25/7/2025) malam. Kapolrestabes Makassar kecam keras kawanan bertopeng bersenjata tajam yang masuk lima kampus. Polisi pastikan pelaku segera ditindak tegas. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSARKapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana mengecam keras aksi kawanan bertopeng bersenjata tajam masuk ke lima kampus berbeda, Kamis (24/7/2025).

Menurutnya, tindakan premanisme di lingkungan pendidikan tak bisa ditoleransi.

"Kami dari Kepolisian mengecam kegiatan itu. Tidak seharusnya ada tindakan sweeping atau masuk ke kampus," ujar Arya saat ditemui seusai acara Kopi Kamtibmas di Jalan Mannuruki 2, Kecamatan Tamalate, Makassar, Jumat (25/7/2025) malam.

"Ini tindakan brutal dan tidak bisa dimaafkan. Kami akan tindak tegas siapapun pelakunya," tegasnya.

Mantan Kapolresta Depok itu menyebut anggotanya sementara melacak pelaku penebar teror tersebut. 

Alumnus Akpol 1998 ini tak ingin konflik antara dua kelompok terus berlarut di ibu kota Sulawesi Selatan.

"Kami berkomitmen mencari tahu siapa pelakunya dan melakukan tindakan tegas kepada siapa pun yang terlibat," lanjutnya.

Mantan Sekretaris Pribadi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu meminta semua pihak terlibat dalam pertikaian agar menahan diri. 

Arya juga meminta persoalan ini diserahkan sepenuhnya ke kepolisian.

"Kepada pihak terkait, korban, maupun pihak kampus, kami harapkan tetap tenang," katanya.

Perwira tiga melati ini menjanjikan situasi kondusif melalui penegakan hukum tegas.

"Kami minta tidak mengulangi perbuatannya. Kami pastikan akan ada sanksi hukum," jelas Arya.

"Tidak ada maaf jika tindakan ini dilakukan lagi. Ini sudah melanggar hak asasi," tegasnya.

Arya menyebut jajaran Reskrim Polrestabes Makassar sementara memeriksa rekaman CCTV. 

Baca juga: Kawanan Bertopeng Serbu 5 Kampus di Makassar, Pakar Hukum Soroti Kinerja Polisi

Pelaku terbukti terlibat dalam aksi sweeping di kampus akan diproses.

"Sudah ada informasi masuk terkait identitas pelaku. Tapi, penangkapan harus didasarkan pada informasi yang A1," ungkapnya.

Kinerja Polisi Disorot

Pakar Hukum Pidana UIN Alauddin Makassar, Dr Rahman Syamsuddin, menyoroti kinerja kepolisian dalam peristiwa ini.

Ia menilai tidak ada ketegasan dari Polrestabes Makassar dalam menyikapi kasus tersebut.

Menurutnya, kejadian serupa pernah terjadi dan membuat lingkungan pendidikan merasa tidak aman.

"Kenapa kejadian itu terus berulang? Karena pelaku merasa tidak ada hambatan atau tindakan terhadap mereka," ujar Rahman saat dikonfirmasi via telepon, Jumat (25/7/2025) siang.

Satu dari lima kampus diserbu kawanan itu adalah Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar

Jaraknya kurang dari satu kilometer dari Kantor Polsek Rappocini.

"Unismuh itu dekat dengan Polsek. Kalau ada laporan, Polsek seharusnya segera turun ke lapangan," lanjutnya.

Ia menilai kehadiran konvoi pelaku masuk ke kampus-kampus terkesan dibiarkan. 

Jika polisi bertindak sejak awal, pelaku bisa cepat ditangkap.

"Jangan dibiarkan begitu saja. Sekarang bukan masyarakat takut, tapi kampus," tegasnya.

"Premanisme masuk lingkungan kampus itu sangat disayangkan. Seharusnya Kapolrestabes bertindak tegas," katanya.

Rahman meminta Kapolda Sulsel Irjen Pol Rusdi Hartono segera turun tangan sebelum timbul korban atau kerusakan lebih luas.

"Kesannya ada pembiaran. Kapolda harus ambil sikap. Kalau terus dibiarkan, kondisi Makassar bisa makin runyam," katanya.

Kawanan OTK Serbu Lima Kampus

Sehari sebelumnya, lima kampus di Makassar diserbu kawanan orang tak dikenal (OTK).

Dalam video beredar di media sosial, kampus pertama diserbu adalah Unismuh di Jalan Sultan Alauddin, Kamis (24/7/2025) siang.

OTK bertopeng dan berpakaian hitam-hitam masuk kampus dengan motor, membawa senjata tajam, dan meneriakkan nama kelompok lawan.

Setelah membuat panik mahasiswa, mereka keluar kampus. 

Aksi serupa juga terjadi di Universitas Negeri Makassar (UNM) di Jalan AP Pettarani.

Modusnya sama. Masuk kampus sambil mencari kelompok tertentu dan membawa senjata tajam.

Dua kampus itu masuk wilayah hukum Polsek Rappocini. 

Kapolsek Kompol Ismail membenarkan kejadian tersebut.

"Iya, saya baru pulang dari Unismuh dan UNM," ucapnya.

Ismail mengatakan pihaknya telah menyiagakan personel di kedua kampus untuk mengantisipasi kejadian susulan.

"Kami pasang anggota di sana. Tim dibagi empat, berputar untuk mengantisipasi serangan lanjutan," jelasnya.

Ia menyebut tak ada korban luka atau jiwa. 

Hanya satu motor mahasiswa yang ditendang pelaku, tapi tidak rusak.

Serangan di Unismuh terjadi sekitar pukul 15.00 Wita, disusul UNM sekitar pukul 16.00 Wita.

Ia mengimbau kelompok berseteru agar tidak terpancing dan tetap menjaga diri.

"Intinya jangan terpancing. Masuk kamar masing-masing, tutup pagar sekret," imbaunya.

Selain UNM dan Unismuh, aksi serupa terjadi di kampus UMI, UIM, dan Undipa. 

Motifnya sama, mencari kelompok mahasiswa tertentu.

Dalam foto beredar, pelaku juga membentangkan spanduk bertuliskan tantangan perang terbuka.

Spanduk putih bertuliskan piloks hitam itu dibentangkan di tembok flyover. 

Sekelompok pria bertopeng terlihat dalam foto tersebut. (*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved