Polisi Ungkap Fakta Keberadaan Dedi Mulyadi saat Tragedi Nikah Putri Karlina

TRIBUN-TIMUR.COM - Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat (Jabar) ambilalih kasus kematian di acara pernikahan Maula Akbar dan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina.

Tiga orang tewas dalam acara pesta rakyat pernikahan anak Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Puluhan lainnya juga luka-luka.

Insiden terjadi di Pendopo Garut, Jawa Barat, pada Jumat (18/7/2025).

Korban meninggal dua warga sipil Vania Aprilia (8), Dewi Jubaedah (61) dan satu polisi Polres Garut, Bripka Cecep Saeful Bahri (39).

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan, Polres Garut sudah meminta keterangan 11 saksi.

Saksi berada di lokasi  aksi dorong dan terinjak-injaknya massa.

Pesta rakyat rangkaian dari perayaan syukuran pernikahan Maula Akbar dengan Putri Karlina.

Warga mengantre di dua gerbang pendopo untuk mendapatkan makanan gratis.

Situasi tidak terkendali saat warga berdesakan di gerbang hingga menyebabkan korban terinjak-injak.

"Rencana tindak lanjut dari pemeriksaan ialah membuat surat undangan klarifikasi ke Asisten Administrasi Umum Pemkab Garut, lima anggota polisi, Kasatpol PP, GP WO, NAW WO, vendor Megunesia, orang tua korban, dan warga sekitar TKP," ucapnya, seperti dikutip dari TribunJabar.id, Selasa (22/7/2025).

Hendra mengatakan, informasi menyebut Dedi Mulyadi di tempat kejadian perkara (TKP) saat tragedi terjadi telah diralat.

Sebelumnya, keterangan mengenai keberadaan Dedi Mulyadi di TKP disampaikan Syifa, seorang korban dirawat di RSUD dr Slamet Garut. 

Syifa mengatakan saat itu dirinya mengira Dedi Mulyadi ada di Pendopo Garut.

"Ya mohon maaf, setelah diklarifikasi sesungguhnya KDM pada Jumat (18/7/2025) pukul 13.00 WIB, perjalanan menuju Trans Studio dan tidak dalam posisi di Garut."