Sosok Eks Kader Nasdem Indira Mulyasari Jadi Sekretaris PSI Sulsel
Indira Mulyasari mantan kader Nasdem jadi Sekretaris DPW PSI Sulsel dampingi putra Rusdi Masse
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Indira Mulyasari mantan politisi Nasdem dan eks Wakil Ketua DPRD Makassar, resmi bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Ia kini mengemban tugas sebagai Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Sulsel.
Indira sebelumnya dikenal sebagai salah satu figur perempuan berpengaruh di Sulawesi Selatan.
Dalam karier politiknya, ia pernah menjadi anggota dekat Ketua DPW Nasdem Sulsel Rusdi Masse selama dua tahun saat masih menjadi kader partai tersebut.
Sejak 2016, Rusdi Masse memang memimpin Nasdem Sulsel.
Kini, Indira menggantikan posisi Maqbul Halim, sekretaris sebelumnya, dan langsung menempati jabatan strategis di tubuh PSI Sulsel.
Kembalinya Indira ke panggung politik ditandai dengan kehadirannya di Kongres PSI 2025 yang berlangsung di Solo, Jawa Tengah, pada 19–20 Juli lalu.
“Kami ditugaskan untuk menyusun dan merampungkan struktur kepengurusan PSI di Sulsel. Ini amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab,” kata Indira saat dikonfirmasi, Senin (21/7/2025).
Tak hanya dikenal di dunia politik, Indira juga pernah menjabat sebagai Direktur Umum PDAM Makassar pada masa pemerintahan Wali Kota Danny Pomanto.
Di ranah politik elektoral, ia pernah maju sebagai calon Wakil Wali Kota Makassar pada Pilkada 2018.
Saat itu Indira Mulyasari maju berpasangan Danny Pomanto.
Baca juga: Sosok Eks Anggota Rusdi Masse Jadi Sekretaris PSI Sulsel
Namun langkahnya masuk arena Pilwali gagal setelah didiskualifikasi Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN).
Selain itu Indira Mulyasari sebelumnya duduk sebagai Wakil Ketua DPRD Makassar periode 2014–2019 dari Partai Nasdem.
Bersamaan dengan penunjukan Indira, PSI Sulsel juga mengumumkan masuknya Dr Rahman Syah, mantan kader Partai Perindo yang pernah menjabat Wakil Ketua DPRD Gowa.
Ia kini didapuk sebagai Ketua Harian PSI Sulsel, memperkuat komposisi pengurus baru di bawah kepemimpinan Muammar Ferirae Gandi Rusdi sebagai Ketua DPW termuda.
"Di antaranya, menjalankan amanah Kongres PSI Solo secara menyeluruh," kata Rahman Syah.
Selanjutnya, melakukan konsolidasi kelembagaan dan kepengurusan hingga ke tingkat kelurahan dan desa, melibatkan tokoh-tokoh berpengaruh di semua tingkatan.
Lalu, mensosialisasikan perubahan logo dan simbol partai, serta identitas baru PSI sebagai partai super terbuka bagi semua kalangan.
"Menyampaikan salam hormat dari Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo sebagai bentuk solidaritas dan kebersamaan dalam tubuh PSI," tandasnya.
Baca juga: Rusdi Masse Tetap Pimpin Nasdem, Sang Putra Jadi Ketua PSI Sulsel
Adapun Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Solidaritas Indonesia Sulawesi Selatan (DPW PSI Sulsel), Muhammad Surya masuk dalam salah satu formatur.
“Betul, SC telah menetapkan tim formatur tadi sore,” ujar Anto Suyuti, wakil sekretaris DPW PSI Sulsel.
Ia akan mendampingi Kaesang Pangarep untuk menyusun kepengurusan.
Selain Surya, ada juga formatur yakni Raja Juli Antoni, Grace Natalie, Bagus Panuntun, Christian Widodo, dan Septianus Lobat.
Kaesang Pangarep resmi terpilih kembali sebagai Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk periode 2025–2030.
Ia memenangkan pemilihan internal partai dengan raihan suara mayoritas 65,28 persen, berdasarkan hasil pemilu kader yang melibatkan 157.579 peserta dari total 187.306 pemilih terverifikasi di seluruh Indonesia.
Pemilihan ketua umum dilakukan secara online (e-voting) selama sepekan, dari tanggal 12 hingga 18 Juli 2025, yang menjadi bagian penting dari Kongres Nasional PSI.
Dua kandidat lain yang turut bersaing adalah Ronald A. Sinaga, yang memperoleh 22,23 persen suara, dan Agus Mulyono Herlambang, dengan raihan 12,49 persen suara.
Kemenangan Kaesang sudah terlihat sejak awal proses penghitungan, terutama berkat dukungan kuat dari wilayah Jawa Tengah, yang menjadi basis elektoral utamanya.
Setelah pengumuman hasil pemilihan, PSI langsung membentuk Tim Formatur untuk menyusun struktur kepengurusan baru periode 2025–2030.
Langkah ini dinilai penting untuk memastikan penataan organisasi partai yang lebih solid dalam menghadapi tantangan politik nasional, termasuk persiapan menuju pemilu mendatang.
Kongres Nasional PSI 2025 menjadi momentum konsolidasi dan transformasi internal partai.
Dengan terpilihnya kembali Kaesang Pangarep, PSI menegaskan komitmennya untuk menjadi rumah politik anak muda yang progresif, terbuka, dan siap menghadapi lanskap politik nasional yang terus berkembang.
“Kemenangan ini bukan kemenangan saya pribadi. Ini kemenangan kita bersama, kemenangan ide-ide baru, keberanian anak muda, dan masa depan Indonesia yang lebih inklusif,” kata Kaesang dalam pidato kemenangannya.
Dalam pidato penutupan Kongres, Ketua Dewan Pembina PSI Jefrie Geovanie menyebut bahwa PSI berhasil bertahan bahkan tumbuh dari tekanan elektoral yang berat, khususnya pasca hasil pemilu 2019 yang hanya meraih 1,89 persen suara secara nasional.
Pada Pemilu 2024, elektabilitas PSI naik menjadi sekitar 2,8 persen, sebagian besar berkat dukungan simbolik politik Jokowi dan keluarganya.
“Kalau tidak ada Kaesang, bisa jadi PSI tidak punya cukup alasan untuk tetap eksis. Tapi hari ini kita buktikan, PSI bukan hanya bertahan, tapi siap melesat,” ujar Jefrie.
Salsa Erwina Makin Garang Usai Tantang Sahroni Debat, Ancam Gulingkan Kader Nasdem |
![]() |
---|
Sosok Andi Ikhsan Hamid Loyalis Rusdi Masse Jadi Ketua OKK PSI Sulsel |
![]() |
---|
Parpol Mulai Bidik Gen Z |
![]() |
---|
Tantangan PKS Pemilu 2029 Harus Kalahkan Partai Lebih Muda Gerindra dan NasDem |
![]() |
---|
Selain Gubernur Sulsel, Ini Elite Partai Hadiri Muswil PKS Sulsel di Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.