Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penemuan Mayat di Gowa

Diduga Epilepsi, Keluarga Tolak Autopsi Mayat Driver Ojol yang Ditemukan Tewas di Gowa

Kanit 1 SPKT Polres Gowa,  Ipda Aidy Ihsan mengatakan hasil olah TKP sementara ditemukan luka goresan pada tangan sebelah kiri korban.

Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM/Sayyid
PENEMUAN MAYAT - Personel kepolisian melakukan olah TKP di lokasi penemuan mayat pria yang berprofesi sebagai driver ojol di Jl Gagak, Kelurahan Sungguminasa, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (19/7/2025). 

TRIBUN-TIMUR.COM, GOWA - Polisi menduga Randy Pranama Putra (22)  driver ojek online (Ojol) ditemukan tewas tergeletak di drainase Jl Gagak, Kelurahan Sungguminasa, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (19/7/2025).

Personel SPKT dan Inafis Polres Gowa mengetahui laporan tersebut langsung ke tempat kejadian perkara (TKP).

Setibanya di lokasi, polisi langsung memasang garis polisi dan mengidentifikasi dan olah TKP.

Terpantau, sekira satu jam setengah polisi melakukan olah TKP.

Kanit 1 SPKT Polres Gowa,  Ipda Aidy Ihsan mengatakan hasil olah TKP sementara ditemukan luka goresan pada tangan sebelah kiri korban.

Polisi menduga penyebab kematian Randy karena sakit epilepsi.

"Informasi awal korban ini ada riwayat penyakit. Penyakit epilepsi, menurut informasi dari keluarga," jelasnya. 

Usai olah TKP, jasad Randy dievakuasi ke RS Bhayangkara Makassar. 

Baca juga: Kronologi dan Identitas Driver Ojol Ditemukan Tewas di Gowa

PENEMUAN MAYAT - Personel kepolisian melakukan olah TKP di lokasi penemuan mayat pria yang berprofesi sebagai driver ojol di Jl Gagak, Kelurahan Sungguminasa, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (19/7/2025).
PENEMUAN MAYAT - Personel kepolisian melakukan olah TKP di lokasi penemuan mayat pria yang berprofesi sebagai driver ojol di Jl Gagak, Kelurahan Sungguminasa, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (19/7/2025). (TRIBUN-TIMUR.COM/Sayyid)

Namun kata dia, pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi karena pihak keluarga korban menganggap hal tersebut sebagai musibah.

"Jadi kami arahkan pihak keluarga untuk datang ke kantor untuk menandatangani berita acara penolakan otopsi," jelasnya.

"Iya, informasi keluarga seperti itu akan dijemput di Rumah Sakit Bayangkara dan disemayamkan di rumah duka," sambungnya.

Ketua RT 1 RW 7 Kelurahan Sungguminasa, Johar (48) mengaku ketika itu dia sedang di rumahnya lalu diberitahu oleh warga sekitar terkait penemuan mayat tersebut.

Menurut warga kata dia, korban pertama kali dilihat oleh seorang siswa SMP ketika melintas sepulangnya dari sekolahnya.

"Ada anak sekolah dari SMP 2, pulang sekolah, ya dia temukan, sudah terjatuh. Dia laporkanlah ke warga bahwa ada yang terjatuh di selokan," katanya

"Tapi motornya tidak sampai jatuh begitu, karena gotnya agak kecil ya, orangnya saja," sambungnya

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved