Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun RT RW

Warga Bara-Baraya Timur Harap Pemkot Makassar Tak Intervensi Pemilihan RT RW

Pemilu Raya RT dan RW ini berlangsung pada September 2025, setelah keluarnya Peraturan Wali Kota (Perwali) Makassar.

TRIBUN-TIMUR.COM/Muhammad Nur Alqadri
PEMILIHAN RT RW - Warga Kelurahan Bara-Baraya Timur (Bartim) saat ditemui di sekitar rumahnya di RT 1 RW 2. Kamis (17/7/2025). Salah satu warga Anding(60) menekankan pentingnya menjaga independensi pemilu tersebut dari tampa campur tangan pemerintah. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar akan menggelar Pemilu Raya RT dan RW secara serentak.

Rencananya, Pemilu Raya RT dan RW ini berlangsung pada September 2025, setelah keluarnya Peraturan Wali Kota (Perwali) Makassar yang mengatur teknis pelaksanaannya nanti.

Berdasarkan data dari BPM Pemkot Makassar, sebanyak 4.965 ketua RT dan 992 ketua RW akan dipilih dalam kontestasi rakyat tersebut.

Menanggapi hal ini, warga Kelurahan Bara-Baraya Timur (Bartim), Jeri (40), menyambut baik pelaksanaan pemilu Raya RT dan RW.

Meski demikian, ia menekankan pentingnya menjaga independensi pemilu tersebut dari tampa campur tangan pemerintah.

"Tidak ada intervensi dari pemerintah, biarkan rakyat yang memilih. Intinya pemilihan RT RW harus dipilih oleh rakyat," ucap Jeri saat ditemui di sekitar kediamannya di Bara-Baraya Timur, Kamis (17/7/2025) sore.Menurutnya, warga akan menilai calon berdasarkan kriteria seperti kepedulian dan solidaritas sosial.

"Apakah dia tokoh masyarakat, atau dia memiliki solidaritas yang tinggi dengan masyarakat," tambah Jeri yang berdomisili di RT 1 RW 2 Bartim.

Baca juga: Dukung Pemilihan Langsung Ketua RT, Milenial Lutra Minta Pendatang Diperhatikan

Ia juga menegaskan bahwa calon RT dan RW harus memenuhi kriteria yang ditetapkan Pemkot Makassar melalui Perwali.

Salah satu prioritas, menurutnya, adalah program gotong royong seperti menjaga kebersihan lingkungan.

"Yang utamanya itu seperti pembersihan lingkungan, supaya sampah tidak bertumpuk kayak kemarin-kemarin," katanya.

Terpisah, warga lainnya, Anding (63), berharap bisa memilih RT dan RW yang memiliki tujuan jelas dan berorientasi pada kepentingan masyarakat.

"Karena kebanyakan RT dan RW yang ditunjuk sementara itu, dia tidak tahu tupoksinya (tugas pokok dan fungsi) serta peranannya," ucap Anding saat ditemui di depan rumahnya di RT 1 RW 2 Bartim.

Menurutnya, calon dengan visi dan misi yang jelas dapat membawa perubahan positif di masyarakat.

"Kalau visi misi RT RW ini mantap, pasti warganya juga bagus," ujarnya.

Anding juga menekankan pentingnya sosok RT dan RW yang sigap membantu masyarakat dan fokus pada program sosial kemasyarakatan.

Ia mengingatkan agar RT dan RW tidak bersikap pilih kasih dalam menyalurkan bantuan.

"Karena kebanyakan RT RW itu, kalau semisal ada bantuan, dia ini pilih-pilih. Yang keluarga terdekat RT RW yang duluan dia bantu," tuturnya.

Baginya, RT dan RW merupakan perpanjangan tangan Pemkot Makassar dalam menyukseskan program pemerintah di tingkat paling bawah.

Oleh karena itu, menurut Anding, calon RT dan RW harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan masyarakat.

"Seperti kalau ada masalah di masyarakat dia bisa menyelesaikan agar bisa damai. Itu yang kita cari, jangan asal ada masalah langsung dilimpahkan ke kepolisian," ujarnya.

"Jadi yang berwawasan dan bisa menyelesaikan masalah," lanjutnya.

Ia juga menegaskan pentingnya pendataan warga oleh RT dan RW.

"Terutama yang pendatang yang ingin mengurus sesuatu semisal, tapi tidak ditau dia siapa. Kalau tidak ditau siapa warganya, bisa jadi buronan semisal. Jadi RT RW itu harus tahu warganya," tandasnya.(*)

 

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved