Golkar Sulsel
Setelah Taufan Pawe, Kursi Golkar Sulsel Kosong Tanpa Plt hingga Musda
Tak Ada Penunjukan Plt Setelah Jabatan Taufan Pawe Sebagai Ketua Golkar Sulsel Berakhir
Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Masa jabatan Taufan Pawe sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan akan berakhir pada Agustus 2025.
Hal itu menandai berakhirnya masa kepemimpinan politisi asal Parepare tersebut di tingkat provinsi.
Namun hingga pertengahan Juli ini, belum ada kepastian soal pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) untuk memilih ketua baru.
DPD I Golkar Sulsel masih menunggu arahan resmi dari DPP Partai Golkar.
Sekretaris Golkar Sulsel, Marzuki Wadeng, mengatakan belum ada persiapan menuju Musda.
Menurutnya, penyusunan teknis Musda belum dimulai karena jadwal resmi belum diterbitkan oleh pusat.
"Belum ada persiapannya, memang belum ada jadwalnya. Kalau jadwalnya sudah ada, pasti kami siapkan," ujarnya, Selasa (15/7/2025).
Ia menegaskan bahwa semua proses internal partai akan mengikuti ketentuan dan arahan DPP.
Baca juga: ‘Begitu Kalah, Ribut’ IAS Sindir Dinamika Internal Golkar Sulsel
Marzuki juga menjelaskan bahwa meskipun masa jabatan Taufan Pawe segera habis, tidak serta-merta akan langsung diganti.
Menurut dia, DPP memiliki wewenang untuk memperpanjang masa jabatan.
"Namanya kepemimpinan, kalau periodenya selesai, ya harus berakhir di situ, tinggal nanti kita lihat kebijakannya," tambahnya.
Ia menyebut, perpanjangan bisa diberikan selama satu hingga dua bulan.
Keputusan tersebut bergantung pada dinamika dan kesiapan Musda di daerah.
Marzuki juga menegaskan bahwa tidak akan ada penunjukan pelaksana tugas (Plt) ketua dalam waktu dekat.
"Tidak akan ada Plt enam bulan sebelum Musda. Kalau ada yang begitu, tentu itu kebijakan yang lebih tinggi," jelasnya.
Biasanya, lanjut dia, DPP memberikan kewenangan perpanjangan hingga Musda rampung dilaksanakan.
"Itu tergantung kebijakan DPP," ujarnya singkat.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Golkar Sulsel, La Kama Wiyaka, turut angkat bicara.
Ia menegaskan bahwa penentuan jadwal Musda merupakan hak penuh DPP.
“Musda itu menunggu jadwal dari DPP. Kalau misalnya DPP bilang minggu depan, ya minggu depan,” tegasnya.
La Kama mengaku bahwa struktur kepanitiaan Musda hingga saat ini belum terbentuk.
Panitia pelaksana dan steering committee akan ditentukan bersamaan dengan jadwal resmi Musda.
“Nanti akan ada jadwal baru, saat itu juga akan dibentuk panitia dan dibuka pendaftaran calon ketua,” jelasnya.
Musda Golkar Sulsel akan menjadi momentum penting untuk menentukan arah kepemimpinan lima tahun ke depan.
Nama-nama calon kuat diprediksi mulai mencuat setelah jadwal resmi ditetapkan.
Sementara itu, seluruh kader masih menunggu instruksi lebih lanjut dari DPP. (*)
| Victor Batara Tegaskan Kriteria Calon Ketua DPD I Golkar Sulsel Berdasarkan PDLT |
|
|---|
| BREAKING NEWS: IAS Bertamu ke Rumah Nurdin Halid di Hari Idulfitri, Bahas Masa Depan Golkar |
|
|---|
| Tak Terima Kritikan Nurdin Halid, 2 Ketua Golkar di Sulsel Pasang Badan Bela Taufan Pawe |
|
|---|
| Jaringan Lama vs Kekuatan Baru, Perebutan Kursi Ketua Golkar Sulsel Diprediksi Sengit |
|
|---|
| Keinginan IAS Maju Calon Ketua Golkar Sulsel, Tapi Riwayat di Demokrat Bisa Jadi Batu Sandungan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.