Kecemasan Ibu Agam di Makassar, 2 Hari Tak Tidur Menunggu Evakuasi Jenazah Juliana Marins di Rinjani

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Agam Rinjani tengah ramai diperbincangkan di sosial media setelah menjadi relawan SAR yang mengevakuasi jenazah pendaki Brasil, Juliana Marins.

Juliana ditemukan tewas di jurang Gunung Rinjani dengan kedalaman 600 meter pada Selasa (24/6/2025).

Aksi heroik Agam saat mengevakuasi jenazah Juliana dan video permintaan maafnya kepada keluarga korban menjadikannya viral di media sosial.

Warga Brasil juga membuka donasi untuk Agam sebagai bentuk apresiasi atas jasanya hingga terkumpul Rp 1,5 miliar.

Ibu Agam, Saharna Daeng Rimang (77), mengaku sempat khawatir setelah melihat aksi heroik putranya di pemberitaan televisi.

"Saya sedih, saya takut lihat anakku di bawah (jurang) situ," kata Daeng Rimang ditemui di rumahnya Manunggal, Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Senin (14/7/2025).

Bahkan ibu enam orang anak ini, mengaku tidak bisa tidur nyenyak dua hari saat melihat pemberitaan itu.

"Sampai tidak tidur saya dua hari, khawatir itu (tebing) runtuh bagaimana," ujarnya.

Agam lanjut Daeng Rimang berada di Gunung Rinjani, Lombok Nusa Tenggara Barat, sejak 2015.

Agam yang sibuk berpetualang kata dia, jarang nginap di rumahnya jika berada di Makassar.

Meski, dalam setahun ia kerap beberapa kali ke Makassar.

"Sudah 10 tahun di sana (Rinjani). Sering balik tapi hanya sebentar, biar nginap susah karena sebentar-sebentar dia mau ke Toraja, saya mau kemana," terangnya.

Di lingkungan keluarga, kerabat dan tetangganya, Agam dikenal dengan sapaan Ucok.

Pria kelahiran 1988 itu, bernama lengkap Abdul Haris Agam.

Sapaan Agam, disematkan ke dirinya saat masuk bangku kuliah di Universitas Hasanuddin (Unhas).