Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bus Trans Sulsel

Baru Diresmikan 4 Armada Bus Trans Sulsel Rusak, Kadishub: Kelebihan Kapasitas Penumpang

Selama masa uji coba selama satu pekan terakhir, antusiasme warga yang menggunakan layanan Bus Trans Sulsel sangat tinggi.

|
Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM/Renaldi Cahyadi
TRANS SULSEL - Suasana Launching dua koridor Trans Sulsel di Kawasan Center Point of Indonesia (CPI), Kota Makassar, Senin (14/7/2025). Empat armada Trans Sulsel rusak karena over kapasitas. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Antusiasme masyarakat terhadap layanan Trans-Sulsel yang baru diuji coba melonjak tajam. 

Dinas Perhubungan Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat lonjakan jumlah penumpang hingga melebihi kapasitas normal, bahkan menyebabkan kerusakan pada sejumlah armada.

Hal itu diungkap oleh Kepala Dinas Perhubungan Sulsel, Andi Erwin Terwo, usai melaunching dua koridor Trans-Sulsel di Kawasan Center Point Of Indonesia, Kota Makassar, Senin (14/7/2025).

Ia mengatakan, selama masa uji coba selama satu pekan terakhir, antusiasme warga yang menggunakan layanan Trans-Sulsel sangat tinggi.

Akibatnya, terjadi over kapasitas hingga 200 persen dalam satu armada.

“Dalam beberapa hari terakhir, terjadi lonjakan penumpang hingga 200 persen. Bus yang seharusnya mengangkut 19 hingga 25 orang, justru diisi hingga 40 sampai 60 orang,” katanya.

Akibat beban berlebih ini, empat unit bus mengalami kerusakan, terutama pada bagian per kendaraan yang patah. 

Baca juga: Operasional Bus Trans Sulsel Dapat Kucuran Subsidi Rp16,7 Miliar

TRANS SULSEL - Suasana Launching dua koridor Trans Sulsel di Kawasan Center Point of Indonesia (CPI), Kota Makassar, Senin (14/7/2025). Sebanyak Rp1,7 miliar subsidi untuk Trans Sulsel untuk dua koridor.
TRANS SULSEL - Suasana Launching dua koridor Trans Sulsel di Kawasan Center Point of Indonesia (CPI), Kota Makassar, Senin (14/7/2025). Sebanyak Rp1,7 miliar subsidi untuk Trans Sulsel untuk dua koridor. (Tribun-Timur.com/renaldi cahyadi)

Kondisi ini membuat pemerintah mempertimbangkan berbagai langkah penyesuaian, termasuk kemungkinan meninjau kembali regulasi terkait sistem perhitungan pendapatan berbasis kinerja atau skema Buy The Service (BTS).

Saat ini, dua koridor Trans-Sulsel sudah beroperasi dengan jumlah armada sebanyak 27 bus.

Sementara itu, satu koridor tambahan, yaitu Koridor 3, masih belum dijalankan karena hasil uji coba sebelumnya menunjukkan load factor yang rendah serta kondisi jalur yang sempit dan rawan gangguan operasional.

Sementara itu, Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, megatakan jika pemerintah menyadari tantangan dalam menjaga keberlanjutan layanan transportasi publik seperti Trans-Sulsel.

“Model seperti ini sudah beberapa kali dijalankan, termasuk Trans Mamminasata dan Teman Bus. Umumnya, saat layanan gratis, masyarakat ramai, tapi begitu mulai berbayar, pengguna turun drastis,” katanya.

Untuk itu, pemerintah provinsi tengah menyusun grand design agar Trans-Sulsel bisa terus beroperasi secara berkelanjutan. 

Salah satu skenario kebijakan yang dipertimbangkan adalah mendorong penggunaan transportasi umum secara masif, termasuk pelarangan ASN dan masyarakat umum menggunakan kendaraan pribadi pada hari-hari tertentu.

“Kita juga bisa mempertimbangkan stimulus, seperti memberikan akses gratis kepada pelajar dari keluarga kurang mampu agar mereka menggunakan Trans-Sulsel sebagai moda utama,” ungkapnya.

Lanjut Sudirman, semua kebijakan ini masih dalam tahap perencanaan, namun tujuan utamanya adalah agar Trans-Sulsel menjadi layanan permanen yang dapat diakses oleh masyarakat secara luas, sekaligus mendukung efisiensi dan keberlanjutan sistem transportasi publik di Sulawesi Selatan.(*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved