Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sosok Ahmad Padhil Pembuat Masker 3D dari UMI Jadi Doktor di UII dengan Predikat Summa Cum Laude

Dosen Teknik Industri pada Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia (FTI UMI) Makassar, Ahmad Padhil resmi menyandang gelar dokto

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Edi Sumardi
DOK PRIBADI
JADI DOKTOR - Kolase foto dosen FTI UMI, Ahmad Padhil saat promosi doktor di Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta, Rabu (9/7/2025). Dia meraih predikat summa cum laude. 

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Dosen Teknik Industri pada Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia (FTI UMI) Makassar, Ahmad Padhil resmi menyandang gelar doktor dari Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. 

Yang membuatnya istimewa, Padhil lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna, 4,0 (summa cum laude).

Dia juga menjadi lulusan pertama dari Program Studi Rekayasa Industri, Program Doktor Fakultas Teknologi Industri (FTI) UII Yogyakarta. 

Pembuat masker 3D meraih gelar doktor setelah mengikuti Sidang Terbuka Promosi Doktor yang digelar di kampus UII Yogyakarta, Rabu (9/7/2025).

Sidang berlangsung terbuka dan dihadiri para akademisi, promotor, serta penguji yang berasal dari berbagai latar belakang keilmuan.

Selama proses pendidikan doktoral, Padhil dibimbing sejumlah akademisi dan praktisi terkemuka.

Baca Juga: Dekan FTI UMI Berbagi Cerita Tentang Masker 3D di Podcast Tribun Timur

Mereka adalah Promotor Prof Dr Ir Hari Purnomo, Ko-Promotor 1 yakni Ir Hartomo, Ko-Promotor 2 Dr Drs Imam Djati Widodo. 

Ia juga diuji tim penguji berpengalaman yang terdiri dari Prof Ir A Harits Nu’man, dr Sani Rachman Soleman.

Lalu Prof Dr Ir Elisa Kusrini, dan Ir Winda Nur Cahyo.

Dalam sidang terbuka tersebut, Padhil mempresentasikan disertasi berjudul "Pengembangan Model Strategi Pencegahan dan Perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia."

Topik ini ia pilih berangkat dari keprihatinan terhadap minimnya perhatian terhadap keselamatan dan kesehatan kerja di sektor UMKM.

“UMKM adalah sektor penyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia, tapi justru paling tinggi tingkat kecelakaannya. Ini saya lihat dari data BPJS Ketenagakerjaan," kata Ahmad kepada Tribun-Timur.com.

Menurutnya, perhatian terhadap regulasi dan strategi K3 di kalangan UMKM masih sangat terbatas.

Disertasi yang menggabungkan pendekatan akademik dan kebutuhan sosial tersebut ia garap selama dua tahun setengah. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved