Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Investasi Bodong

Cerita Warga Palu Uang Ratusan Juta Lenyap di Aplikasi OMC, Awalnya Untung Kini Tidak Bisa Diakses

Para pengguna OMC sudah menyetor alias deposit uang yang besarannya beragam justru kini tidak bisa menarik duitnya.

Tribun Palu
Kantor investasi bodong OMC Palu 

TRIBUN-TIMUR.COM - Puluhan warga Palu Sulawesi Tengah (Sulteng) merasa tertipu dengan aplikasi investasi OMC.

Aplikasi OMC yang awalnya memberi keuntungan kini mendadak tidak bisa diakses para penggunanya.

Para pengguna OMC sudah menyetor alias deposit uang yang besarannya beragam. 

Bahkan ada warga yang mengaku kehilangan uangnya alias tidak bisa menarik uangnya Rp 41 juta di aplikasi OMC tersebut. 

Ratusan warga mendatangi kantor cabang OMC di Jalan Kampali, Kelurahan Kampal, Kecamatan Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Selasa (8/7/2025) pagi.

Mereka menuntut kejelasan setelah aplikasi OMC mendadak tidak bisa diakses sejak sekitar pukul 10.00 WITA.

Sebelumnya, aplikasi tersebut masih bisa dibuka dan digunakan untuk transaksi seperti biasa.

Namun dalam waktu singkat, layanan tiba-tiba berhenti berfungsi.

Aplikasi hanya menampilkan pesan untuk melakukan "aktivasi ulang", yang mengharuskan pengguna melakukan deposit kembali.

Salah satu member, Ifdal, mengaku sangat terpukul dengan kejadian ini.

Ia mengatakan memiliki saldo lebih dari Rp41 juta dalam akun OMC-nya.

Uang tersebut merupakan hasil dari beberapa kali deposit dan akumulasi keuntungan selama bergabung dengan platform tersebut.

“Saya deposit awal Rp7,5 juta. Tadi malam saya masih bisa tarik dana. Bahkan pagi tadi jam 9 masih normal. Tapi jam 10 tiba-tiba tidak bisa dibuka, dan muncul perintah aktivasi yang mengharuskan saya deposit lagi. Ini jelas janggal,” kata Ifdal di lokasi.

Kerumunan warga terlihat memadati halaman depan kantor OMC Parigi sejak pukul 11.00 WITA.

Mereka datang dengan membawa bukti transaksi, tangkapan layar saldo terakhir, serta riwayat penarikan yang sebelumnya berhasil dilakukan.

Namun upaya warga untuk bertemu dengan pihak pengelola kantor tidak membuahkan hasil.

Kantor tampak tutup rapat dan tidak ada satu pun staf atau pengelola yang muncul ke hadapan massa.

Pintu kantor terlihat digembok dari dalam, menambah kecurigaan warga akan potensi penipuan.

“Ini kami sudah invest, bukan uang sedikit. Ada yang sampai ratusan juta. Tapi tidak ada satu pun dari pihak OMC yang menjelaskan. Kalau ini tutup, kami semua mau ke mana?” kata Lina, member lainnya yang datang dari Masigi.

Sebagian warga terlihat emosi dan berteriak-teriak meminta pertanggungjawaban.

Polisi dari Polsek Parigidatang untuk mengamankan situasi agar tidak terjadi aksi anarkis.

Menurut penelusuran sementara, keluhan serupa juga datang dari member OMC di berbagai daerah, termasuk Palu, Tolitoli, dan Luwuk.

Masalah yang dilaporkan serupa, aplikasi tidak bisa dibuka dan hanya meminta aktivasi dengan deposit ulang.

Aplikasi OMC

Aplikasi OMC atau Omnicom Group tengah menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Aplikasi ini mengklaim dapat memberikan penghasilan tambahan secara online hanya dengan menyelesaikan tugas-tugas sederhana melalui ponsel.

Jumlah penggunanya dilaporkan terus meningkat setiap hari, dengan penyebaran yang telah mencapai berbagai daerah di Indonesia.

OMC memposisikan diri sebagai platform kerja paruh waktu yang menawarkan imbalan harian kepada para penggunanya. Tugas utamanya adalah memberikan penilaian berupa bintang terhadap produk-produk bermerek internasional.

Setiap tugas yang berhasil diselesaikan akan menghasilkan komisi yang langsung masuk ke saldo akun pengguna. Namun, untuk bisa mencairkan komisi tersebut, pengguna diwajibkan melakukan deposit guna meningkatkan level keanggotaannya.

Baca juga: PT LSDY Jadi Pelopor Truk Tambang Listrik di IMIP, Hemat Biaya dan Ramah Lingkungan

Sebagai contoh, untuk level Basic, pengguna perlu menyetor Rp300 ribu dan menyelesaikan lima tugas harian dengan bayaran Rp10 ribu per tugas. Dengan skema ini, penghasilan bulanan diklaim bisa mencapai Rp300 ribu—setara dengan modal awal.

Lebih lanjut, pengguna yang meningkatkan level ke Standar atau PRO disebut-sebut bisa memperoleh keuntungan hingga Rp32 juta per tahun.

OMC juga mengklaim sebagai bagian dari jaringan perusahaan periklanan dan pemasaran global yang bermitra dengan merek-merek mewah seperti Dior, Gucci, dan Hermes. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunPalu.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved