11 Kuota Pemain Asing di Super League Bikin Lokal Terpinggirkan? Pengamat Bilang Ini Kebablasan

Banyak Asprov PSSI dan Askab/Askot PSSI dinilainya tak bekerja sebagaimana mestinya.

Harusnya PSSI mengirim orang mengontrol ini kerja-kerja Asprov, Askab/Askot. Bukan sekadar mensubsidi lalu melepas begitu saja.

“Bisa dilihat berapa hasil per musim atau per tahunnya Asprov, Askab/Askot PSSI menghasilkan pemain, Itu harusnya tercatat,” katanya.

Ia pernah mendengar kabar kuota pemain asing terus ditambah karena harga pemain lokal terlalu tinggi.

Menurut Toni Ho, hal ini bisa diatasi dengan pembinaan sehingga melahirkan pemain berkualitas.

Lantaran pemain lokal mahal karena stoknya kurang.

“Coba kalau kita membina bagus, lahirkan bibit pemain, pasti dengan sendirinya asing tak akan masuk,” terang pelatih berlisensi AFC Pro ini.

Toni Ho berpandangan, PSSI maupun operator liga perlu memberikan penjelasan alasan membolehkan 11 pemain asing musim ini.

Sebab, implikasinya akan ke Timnas. Jika delapan pemain asing berada di line up, tiga slot cuma milik pemain lokal.

Tentu akan sulit mendapat pemain berkualitas untuk Timnas Indonesia.

Tak hanya itu, mimpin para pemain muda menjadi pesepakbola profesional bakal hilang.

Bisa saja mereka beranggapan buat apa berlatih kalau pada ujungnya pemain asing diberi kesempatan banyak.

“Itu harus dipikirkan PSSI, bagaimana menggalakkan dia punya Asprov, Askab/Askot  untuk hasilkan pemain masa depan,” pungkasnya.

Regulasi Pemain Asing Indonesia

Liga 1 2017