11 Kuota Pemain Asing di Super League Bikin Lokal Terpinggirkan? Pengamat Bilang Ini Kebablasan

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Penggunaan 11 pemain asing di Super League 2025/2026, nama baru Liga 1, menuai sorotan.  

Pasalnya, kesempatan pemain lokal bermain semakin kecil.

Dari 11 pemain asing boleh didaftarkan, sebanyak delapan pemain bisa dimainkan, tiga sisanya sebagai penonton.

Keputusan kuota 11 pemain asing di kasta tertinggi sepak bola Indonesia diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang kini bernama I-League,  Senin (7/7/2025).

Kritik pedas atas keputusan 11 pemain asing dilayangkan mantan pemain Timnas Indonesia sekaligus Pengamat Sepak Bola, Imran Amirullah.

Ia terang-terangan tak setuju dengan kuota 11 pemain asing di Super League.

Alasannya, akan memengaruhi pemain lokal dan dampaknya ke Timnas Indonesia.

Sebab, kompetisi digulirkan tujuannya agar mendapat pemain berkualitas untuk Timnas Indonesia.

Baca juga: Kuota Pemain Asing Bertambah, PSM Makassar Minta Ruang Pemain Lokal

Namun, bagaimana mau mendapatkan pemain bagus kalau tak pernah mendapat jam bermain.

Imran Amirullah pun bertanya-tanya kompetisi dibuat  muaranya ke mana.

“Kembali lagi ke kompetisi, endingnya mau ke mana? Kalau bisnis, ya bisnis, jangan berharap ke prestasi,” katanya saat dihubungi Tribun-Timur.com, Selasa (8/7/2025).

Walau begitu, ada sisi positif dari regulasi baru ini.

Salah satunya, sebut dia, pemain lokal bisa meningkatkan kemampuan demi bisa bersaing.

Hanya saja, menurutnya, tak ada klub yang membayar gaji besar pemain asing lalu tak dimaksimalkan.

Pasti pemain asing bakal jadi pilihan.

Baca juga: Adil Nur Bangsawan, Syamil Bahij, Dimas Sukarno, Rizal Terancam Out dari Skuad PSM Makassar