Dewan Pendidikan Sulsel Dukung Guru ASN Mengajar di Swasta, Tapi Ingatkan Proses Seleksi
Ketua Dewan Pendidikan Sulsel Prof Arismunandar menilai kebijakan Pemprov Sulsel terkait guru ASN mengajar di sekolah swasta cukup baik.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Rencana mengirim guru berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) ke sekolah swasta terus digodok Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel.
Dinas Pendidikan (Disdik) memang sedang dalam pembahasan rencana pengiriman guru ASN mengajar pada sekolah-sekolah swasta yang membutuhkan se-Sulsel.
Rencana ini menjadi bagian dari cara Disdik menekan pembiayaan sekolah swasta.
Sehingga siswa yang tidak mampu tertampung di sekolah negeri, bisa mendapat pendidikan swasta.
Ketua Dewan Pendidikan Sulsel Prof Arismunandar menilai kebijakan ini cukup positif.
Selama ini, pembiayaan yang ditarik sekolah swasta kepada siswa memang diperuntukkan ke beberapa item.
Termasuk operasional sekolah, penyediaan fasilitas sampai gaji para guru.
Dengan subsidi melalui suntikan guru ASN, maka Prof Arismunandar menilai bisa menekan pembiyaan ke siswa.
Baca juga: Sekolah Swasta Disarankan Dapat Subsidi, Jadi Alternatif Siswa Tak Lulus SPMB
Sebab persoalan gaji para guru ASN sudah menjadi tanggungjawab pemerintah.
"Subsidi bisa dengan guru. Itu jalan keluar yang manis," kata Prof Arismunandar pada Sabtu (5/7/2025).
Hanya saja, Prof Arismunandar mengingatkan perlu adanya pertimbangan matang.
Utamanya pemetaan kompetensi dan kebutuhan guru di sekolah swasta.
Setiap sekolah swasta memiliki kebutuhan guru mata pelajaran yang berbeda-beda.
Hal ini harus menjadi pertimbangan, sebab berkaitan dengan rasio guru.
"Perlu dipertimbangkan betul-betul sesuai kebutuhan dan sesuai kualitas pengembangan itu. Harus ada pemetaan," jelasnya.
Disdik Sulsel sebenarnya telah menjamin rasio guru di Sulsel mencukupi.
Sehingga guru ASN ke sekolah swasta dinilai menjadi pemerataan kualitas pendidikan.
"Sudah kita undang swasta, tanya kebutuhan guru apa dibutuhkan. Kalau kita lihat rasio guru di Sulsel lebih dari ideal lah," kata Kepala Disdik Sulsel Iqbal Nadjamuddin.
Baca juga: Pemkot Makassar Belum Siap Gratiskan Sekolah Swasta
Kebijakan mengirim guru ASN mengajar di sekolah swasta juga memberi dampak positif terhadap guru itu sendiri.
Guru memiliki target pemenuhan jam mengajar yang berdampak pada tunjangan sertifikasi.
Dengan mengajar di sekolah swasta, maka jam mengajar guru bisa bertambah dibandingkan menumpuk pada satu sekolah saja.
"Jadi kita juga kirim mereka supaya kebutuhan jam pengajar mereka tercapai. Supaya pemenuhan jam tercapai, terbayar sertifikasinya," kata Iqbal.
Sementara itu, Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Sulsel Irman Yasin Limpo juga mendukung rencana tersebut.
"Kami sambut baik gagasan gagasan tersebut sepanjang untuk memaksimalkan dunia pendidikan Sulsel,"kata Irman Yasin Limpo kepada Tribun-Timur.com.
Senada dengan Dewan Pendidikan Sulsel, Irman menekankan beberapa catatan yang perlu diperhatikan.
Terkait kebutuhan sekolah swasta, diperlukan pemetaan yang konkrit. Hal ini berkaitan dengan rasio guru dan murid siswa.
"Swasta yang butuh (guru ASN) juga seyogyanya sesuai kebutuhan, jangan sampai swasta butuhnya guru matematika yang dikirim guru seni," kata Irman.
Selain itu, diperlukan juga jaminan bahwa guru ASN tersebut memang memiliki kapabilitas dalam mendidik.
Dalam memberikan jaminan tersebut, maka sekolah swasta juga harus ikut menyeleksi guru yang akan ditempatkan pada sekolahnya.
"Swasta seyogyanya (ikut) menyeleksi guru ASN yang diperbantukan di swasta, jangan sampai guru malas, guru bully, guru dihukum atau indispliner," jelasnya.
Dalam menjalankan rencana ini dibutuhkan pula regulasi yang jelas dari Disdik Sulsel.
Sehingga dibutuhkan ruang musyawarah untuk Menyusun regulasi tersebut dengan melibatkan stakeholder terkait.
Direktur Sekolah Islam Athirah H Syamril MPd menilai rencana ini positif membantu pengembangan sekolah swasta.
Terlebih bagi sekolah swasta yang masih memiliki kekurangan guru mata pelajaran.
"Program ini sangat membantu sekolah swasta yang kekurangan guru atau guru yang ada kurang kompeten. Bantuan dari guru ASN semoga dapat mengatasi kurangnya kuantitas dan kualitas guru di sekolah swasta," kata H Syamril beberapa waktu lalu.
Dirinya menilai rencana ini bisa mendukung pemerataan kualitas guru disetiap sekolah.
Disisi lain, Syamril menilai ada dampak yang perlu menjadi perhatian khusus.
Terlebih bagi sekolah yang sudah memiliki guru yang cukup secara kuantitas.
Dijelaskan, guru yang mengajar memenuhi jumlah jam berpengaruh terhadap bersaran penghasilan sertifikasi.
Jika dalam satu sekolah jumlah gurunya melebihi rasio, maka berpengaruh pada pembagian jam mengajar.
Dengan begitu maka berpengaruh terhadap penghasilan sertifikasi jika jumlah jam mengajar tidak mencapai ketentuan.
"Bagi sekolah yang jumlah gurunya cukup, program ini dapat mengurangi jumlah jam mengajar guru. Dampaknya bisa menghilangkan sertifikasi," jelasnya.
Sehingga memang disebutnya perlu menjadi kajian dan diskusi sebelum melaksanakan rencana ini.
Khusus Sekolah Islam Athirah, Syamril menilai sekolahnya sudah memiliki rasio guru yang seimbang.
"Athirah sendiri belum membutuhkan guru ASN dari Disdik karena guru yang ada jumlahnya masih cukup," tegasnya.
Promo SUPER, Bawa Pulang Motor Honda dengan DP Rp1 Juta |
![]() |
---|
Ibas Janjikan Bonus hingga Rp100 Juta Bagi Atlet Lutim Peraih Medali Emas Porprov Sulsel |
![]() |
---|
6 Hal Harus Diperhatikan Pelajar saat Naik Motor |
![]() |
---|
Apa Peran Jufri Rahman? KI Panggil Sekprov Sulsel Sengketa Toserba Pengayoman vs Disnakertrans |
![]() |
---|
Derita Nakes Belasan Tahun Mengabdi Kini Terancam Diberhentikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.