Haji Muda Sulsel
Aji Lolo Jadi Titik Balik Hidup Irma
Satu jemaah haji termuda asal Kabupaten Takalar, Irma tergabung dalam kloter keberangkatan 15 Mei 2025.
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Muh Hasim Arfah
“Pulang itu rasanya beda. Ada semangat baru, hati lebih damai. Seperti diberi bekal untuk memperbaiki diri kedepannya,” ucap perempuan yang sehari-hari berdagang kosmetik ini.
Haji Tak Harus Tua
Irma tak pernah memusingkan pandangan orang terhadap usianya yang masih muda saat berangkat haji.
Ia justru ingin menjadi contoh bahwa berhaji tak harus menunggu usia senja.
“Keluarga sangat bangga. Teman-teman juga kagum, banyak yang jadi termotivasi. Dan alhamdulillah, tidak pernah ada penilaian negatif,” ujarnya.
Di sela pelaksanaan ibadah, Irma membagikan beberapa momen berharganya di media sosial.
Ia sadar, ada banyak mata yang memperhatikan.
Tapi lebih dari itu, ia ingin memberikan semangat positif dan rasa syukur.
“Teman-teman banyak kasih doa dan semangat. Mereka ikut bahagia, bahkan ada yang bilang jadi ikut termotivasi juga,” tutur lulusan SMAN 1 Galesong Utara itu.
Boleh Dipanggil Haji
Soal gelar ‘haji’ yang biasanya disematkan kepada jemaah sepulang dari Tanah Suci, Irma tak terlalu ambil pusing.
Dipanggil ‘haji’ atau tidak, yang penting adalah bagaimana kualitas hidupnya setelah berhaji.
“Boleh saja kalau dipanggil ‘haji’. Tapi saya lebih fokus pada perubahan diri setelah berhaji. Itu yang lebih penting,” katanya.
Nama: Irma
Usia: 28 tahun
Tempat, Tanggal Lahir: Kampung Beru, 6 Mei 1998
Alamat: Dusun Kampung Beru, Desa Biringkassi, Kecamatan Galesong, Takalar
Pendidikan:
SD Negeri 99 Kampung Beru
SMP Negeri 2 Galesong
SMA Negeri 1 Galesong Utara
Pekerjaan: Penjual Kosmetik
Orang Tua:
Ayah: H. Sangkala Nai
Ibu: Hj. Salaman Dg Puji
(tribun-timur.com/uma)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.