Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Cerita Agam Rinjani Habiskan Rp 367 juta dalam 10 Hari di Bali 'Tidak Enak Jadi Orang Kaya'

Agam Rinjani sosok viral saat proses evakuasi jenazah pendaki asal Brasil, Juliana Marins, yang meninggal usai jatuh ke jurang di Gunung Rinjani.

Editor: Sakinah Sudin
Instagram @agam_rinjani
AGAM RINJANI - Potret Abdul Haris Agam alias Agam Rinjani yang ia posting di Instagram pribadinya @agam_rinjani. Agam berperan penting dalam proses evakuasi jenazah pendaki asal Brasil, Juliana de Souza Pereira Marins atau Juliana Marins (27), yang meninggal usai jatuh ke jurang sedalam sekitar 600 meter di Gunung Rinjani. 

Agam pun kembali mengatakan tidak enak jadi orang kaya.

"Apanya tidak enak," tanya Denny Sumargo.

Agam pun mengatakan tidak enak jadi orang kaya karena pusing mau diapakan.

"Pusing kita ini, mau belanja apa lagi ini. Mending ini jadi sederhana," jawab Agam.

"Maksudnya kalau mau naik pesawat, ada. Kalau mau masuk hotel, ada. Yang sederhana saja," canda Agam.

Sosok Agam Rinjani

Nama lengkapnya Abdul Haris Agam.

Agam Rinjani putra asli Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Ia lahir 22 Desember 1988 dan menghabiskan masa kecilnya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang, Makassar.

Lingkungan keras yang memaksa dirinya tumbuh cepat dan mandiri.

Dulu dikenal dengan julukan “Ucok”, ia mengganti namanya sebagai penghormatan setelah wafatnya ayahnya.

Agam lulusan S1 Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Hasanuddin (Unhas).

Kini, Agam menetap di Sembalun, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Ia tinggal di sebuah rumah kayu ukuran 4x3 meter.

Rumah itu dibangun di tanah milik seniornya, anak Mapala Aranyacala.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved