Tribun Travel
Turis Asing Langsung ke Toraja dan Bira, Anggiat Sinaga Sebut Hotel di Makassar Sepi
Wisatawan mancanegara meningkat 77,51 persen di Sulsel, tapi hotel bintang di Makassar justru sepi tamu karena turis langsung ke Toraja dan Bira.
Penulis: Rudi Salam | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sulawesi Selatan (Sulsel) meningkat signifikan.
Namun, peningkatan itu tidak diikuti naiknya tingkat hunian kamar (TPK) hotel berbintang.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ada 1.468 kunjungan wisman ke Sulsel pada Mei 2025.
Jumlah itu naik 77,51 persen dibandingkan April 2025 yang hanya 827 kunjungan.
“Tingkat penghunian kamar hotel bintang di Sulsel pada Mei 2025 mencapai 40,99 persen atau turun 0,69 poin dibandingkan April yang sebesar 41,68 persen,” kata Kepala BPS Sulsel Aryanto dalam konferensi pers melalui YouTube BPS Sulsel, Senin (1/7/2025).
Wisman yang datang ke Sulsel paling banyak berasal dari Malaysia sebanyak 857 orang, disusul Singapura 119 orang.
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Sulsel, Suhardi, menilai, rendahnya hunian hotel di Makassar disebabkan wisatawan langsung menuju destinasi utama seperti Toraja dan Bira (Bulukumba).
“Banyak juga wisatawan mancanegara datang dengan kapal pesiar, jadi mereka tidak menginap di hotel,” kata Suhardi, saat dihubungi Tribun-Timur.com, Rabu (2/7/2025).
Baca juga: Keren! Kalegowa Gowa Sulsel Destinasi Slow Travel Urutan Kedua Terbaik di Asia Versi Agoda
Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sulsel, Didi Leonardo Manaba, menambahkan bahwa wisman kini lebih memilih menginap di homestay.
“Akomodasi juga sama, banyak yang mulai tertarik dengan homestay, atau tinggal di rumah penduduk dalam konsep desa wisata,” ucap Didi, Rabu (2/7/2025).
Ia menjelaskan bahwa karakteristik wisman mirip dengan wisatawan domestik. Mereka tidak selalu menggunakan jasa akomodasi atau transportasi formal.
“Bisa saja mereka menginap di rumah keluarga, langsung ke kampung halaman, atau homestay. Hal ini juga berkaitan dengan masa libur sekolah,” tambahnya.
PHRI: Hunian Hotel Masih Drop
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel, Anggiat Sinaga, menyebut data BPS mencerminkan kondisi riil.
“Itulah faktanya, bahwa tingkat hunian masih drop,” kata Anggiat, saat dihubungi Tribun-Timur.com, Rabu (2/7/2025).
Ia mengungkap, pihaknya masih menunggu pergerakan kegiatan pemerintah di hotel, karena kini sudah diizinkan kembali untuk ASN menggelar rapat di hotel.
“Seperti yang kami suarakan sebelumnya, pergerakan hunian di Makassar atau Sulsel itu sekitar 40 sampai 50 persen bersumber dari kegiatan pemerintah. Namun, saat ini kegiatan tersebut belum sepenuhnya bergerak,” jelasnya.
CEO Phinisi Hospitality Indonesia ini juga menyebut, hotel kini mengandalkan pasar individu dan acara sosial.
“Hotel-hotel saat ini menggarap pasar travel individual dan segmen sosial seperti pernikahan, arisan, ulang tahun, dan lainnya,” pungkas Anggiat. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.