Bom Ikan Meledak di Bulukumba
Ledakan di Kajang Bulukumba Ternyata dari Bom Ikan, Kejadian Kedua dalam 7 Bulan Terakhir
Tim Penjinak Bom (Jibom) dari Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Sulsel dikerahkan mengevakuasi Jusmawati korban tewas dalam peristiwa ledakan
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Edi Sumardi
Laporan wartawan Tribun-Timur.com, Muslimin Emba
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Tim Penjinak Bom (Jibom) dari Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Sulsel dikerahkan mengevakuasi Jusmawati korban tewas dalam peristiwa ledakan di sebuah rumah warga di Desa Lolisang, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulsel, Selasa (1/7/2025) malam.
Ledakan yang diduga berasal dari bom ikan itu menewaskan pemilik rumah bernama Jusmawati.
"Jam 2 dini hari (pukul 02.00 Wita) anggota kita dari Jibom Gegana start ke lokasi dan tiba sekitar jam 6 pagi," kata Dansat Brimob Polda Sulsel, Kombes Pol Heru Novianto saat dikonfirmasi terkait dengan ledakan, Rabu (2/7/2025).
Setibanya di lokasi, kata Heru, tim langsung melakukan sterilisasi area untuk menghindari kemungkinan ledakan susulan, sebelum mengevakuasi korban.
"Jadi jam 6 pagi (pukul 06.00 Wita) kita sterilkan, kemudian mengevakuasi korbannya," jelasnya.
Heru menambahkan, saat ini tim Jibom masih mengumpulkan barang bukti yang diduga digunakan untuk merakit bom ikan.
"Kita juga kumpulkan barang bukti seperti sumbu api dan detonator. Itu sudah kita amankan," ucapnya.
Baca juga: Penjinak Bom Dikerahkan, Polisi Belum Pastikan Sumber Ledakan Tewaskan Warga di Kajang Bulukumba
Berdasarkan barang bukti yang ditemukan, Heru memastikan bahwa sumber ledakan berasal dari bom ikan.
"Iya, bom ikan. Barang bukti yang ditemukan kemungkinan besar yang meledak karena mengandung sumbu api dan detonator," tegasnya.
Meski demikian, Heru menuturkan bahwa proses penyelidikan lebih lanjut masih diperlukan untuk mengetahui secara pasti kronologi ledakan.
Penyelidikan itu akan dilakukan oleh jajaran Reskrim Polres Bulukumba.
"Proses meledaknya bagaimana, itu butuh waktu untuk diselidiki," ujar alumnus Akpol 1995 itu.
Diketahui, ledakan terjadi sekitar pukul 23.00 Wita, Selasa malam, di sebuah rumah permanen milik korban.
"Pemiliknya kena ledakan dan meninggal dunia," ujar Andi Tenri, tetangga korban.
Ledakan tersebut menghancurkan bagian dalam rumah. Polisi langsung mensterilkan lokasi kejadian dari kunjungan warga.
Polsek Kajang bersama personel Polres Bulukumba disiagakan untuk mengamankan area. Petugas melarang warga mendekat ke lokasi ledakan.
Lokasi rumah korban berada di Desa Lolisang, wilayah pesisir timur Kabupaten Bulukumba, yang berbatasan langsung dengan Desa Pattongko, Kabupaten Sinjai.
Daerah ini berhadapan dengan Teluk Bone, Sulawesi Selatan.
Mayoritas warga Desa Lolisang bekerja sebagai nelayan, dan banyak di antaranya merantau sebagai tenaga kerja ke Malaysia dan negara lainnya.
Ledakan di Kajang merupakan ledakan kedua bom ikan dalam 7 bulan terakhir di Sulsel.
Sebelumnya, bom ikan juga meledak Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Senin pagi, 11 November 2024.
Ledakan besar terjadi di sebuah gudang di Jalan Poros Bandara Aroepala, Kelurahan Bontobangun, Kecamatan Bontoharu.
Dalam peristiwa tersebut, seorang perempuan bernama Nusrinati (20) terluka parah akibat ledakan, sementara terduga pelaku, Endy Rifqih (25), seorang wiraswasta dari Kecamatan Benteng, juga mengalami cedera.
Polisi pun segera mengamankan Endy setelah penyelidikan awal mengungkap keterlibatannya dalam meracik bahan peledak.(*)
Bermodal Rp60 Juta Bom Ikan yang Tewaskan Jasmawati Rencana Dijual ke Bone dan Sinjai |
![]() |
---|
600 Detonator dan Bom Ikan Ditemukan di Rumah Pengusaha Ikan Asin di Laikang |
![]() |
---|
Akademisi UNM: Bom Ikan Potret Tragis Masalah Ekonomi, Hukum dan Ketimpangan Sosial |
![]() |
---|
Belum Sepekan Tiba dari Tarakan, Jasmawati Tewas Akibat Ledakan Bom Ikan di Bulukumba |
![]() |
---|
Praktik Bom Ikan Masih Marak di Sulsel, Akademisi FH Unismuh: Pengawasan Masih Lemah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.