Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

DPRD Sulsel

Lagi dan Lagi Andi Sudirman Tak Hadiri Paripurna, Rahman Pina: Ada Acara Penting di Jakarta

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel memutuskan menunda pelaksanaan Rapat Paripurna yang sedianya digelar pada Senin (30/6/2025).

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Muh Hasim Arfah
Tribun Timur/Erlan Saputra
DPRD SULSEL- Wakil Ketua DPRD Sulsel Rahman Pina tampak memimpin jalannya paripurna di ruang sidang utama DPRD Sulsel, Senin (30/6/2025) siang. Rapat itu akhirnya ditunda karena absennya Gubernur Andi Sudirman Sulaiman yang hanya diwakili Sekprov Sulsel Jufri Rahman. 

Hal itu disampaikan Sekprov Jufri Rahman sebelum sidang dimulai.

"Pak Gubernur, menurut informasi dari Pak Sekprov, memang sedang ada acara penting di Jakarta. Dan saya kira agenda itu juga sangat penting, tapi tetap saja DPRD berharap kehadiran beliau di forum resmi seperti ini,” ungkapnya.

Dengan ditundanya paripurna hari ini, lanjut Rahman Pina, Bamus DPRD Sulsel akan segera melakukan penjadwalan ulang.

“Kalau paripurna tidak jadi, maka sesuai mekanisme, Bamus harus menjadwalkan ulang. Dan kita akan rapat Bamus kembali secepatnya,” tuturnya.

Adapun batas waktu maksimal untuk pengesahan dan pembahasan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun 2024 adalah hingga 10 Juli 2025.

“Kita masih punya waktu sampai tanggal 10 Juli,” pungkasnya.

Bukan Pertama Kali 

Ketidakhadiran Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman bukan pertam kali. 

Senin (14/3/2025), Yeni Rahman menyoroti ketiadaan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dalam rapat paripurna.

Suasana Rapat Paripurna Penyampaian Laporan Hasil Reses Masa Persidangan II Tahun Sidang 2024/2025 di Gedung DPRD Sulsel, Senin (14/4/2025), mendadak memanas.

Pemicunya adalah ketidakhadiran Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, yang lagi-lagi tidak menghadiri rapat paripurna penting tersebut. 

Sebagai gantinya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel hanya mengutus Asisten I, M Arafah, untuk mewakili.

Hal ini menuai reaksi keras dari sejumlah anggota dewan, terutama legislator Komisi E, Yeni Rahman.

Dalam forum resmi tersebut, Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu secara terbuka mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap Andi Sudirman.

Yeni menilai Andi Sudirman tidak menghormati lembaga legislatif dan aspirasi masyarakat.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved