Puskesmas Bantimurung Diduga Telantarkan Pasien, Dinkes Maros: Sudah Sesuai SOP
Video berdurasi 1 menit 40 detik yang merekam keluarga pasien protes kepada tenaga kesehatan viral di media sosial.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Tenaga Kesehatan di Puskesmas Bantimurung diduga menelantarkan pasien yang tengah terluka.
Video berdurasi 1 menit 40 detik yang merekam keluarga pasien protes kepada tenaga kesehatan pun viral di media sosial.
Dalam video tersebut, terdengar suara seorang laki-laki mempertanyakan keberadaan dokter dan menuding adanya kelalaian pelayanan.
“Mana dokter di sini? Mana? Kesalahan itu! Pelanggaran itu! Seharusnya ada dokter di sini,” teriaknya dalam video tersebut .
Ia juga terdengar menyatakan kesediaannya menandatangani surat untuk memindahkan pasien.
“Dari tadi dibilang, kasih keluarmi. Kalau soal tanda tangan, saya tanda tangan!”
Kepala Dinas Kesehatan Maros, Muhammad Yunus, pun angkat bicara terkait video tersebut.
Baca juga: BREAKING NEWS: Dokter di Luwu Sulsel Diduga Lecehkan Pasien, Pelaku Dilapor Polisi
Ia mengatakan pasien yang dimaksud dalam video itu sebenarnya telah mendapat penanganan medis sesuai standar operasional prosedur (SOP).
“Pasiennya luka, sudah lakukan tindakan medis sesuai instruksi dokter. Lukanya dibersihkan, dijahit, dipasang infus, diberikan injeksi, dan pasien sempat kami beri minum teh. Bahkan, menurut laporan tim kami, pasien merasa senang,” katanya saat ditemui dalam kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis di Lapangan Pallantikang, Kecamatan Turikale, Kamis (26/6/2025).
Mantan Kapus Bantimurung itu menekankan pihaknya tidak pernah menelantarkan pasien
“Kami tidak menelantarkan pasien. Saat datang, pasien langsung ditangani sesuai arahan dokter. Seluruh tindakan dilakukan perawat atas dasar pelimpahan wewenang dari dokter melalui konsultasi online,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan pasien sempat mengalami luka yang diduga bisa mengarah pada fraktur (patah tulang).
Sehingga, perlu dirujuk ke bagian ortopedi, sambil menunggu sistem rujukan (Sisrute) dan konfirmasi dari dokter spesialis.
“Sekitar satu jam kemudian, balasan konfirmasi rujukan keluar. Pasien langsung dirujuk dan kini sudah menjalani operasi di RS Tajuddin,” katanya.
Terkait ketidakhadiran dokter pada saat kejadian, Yunus menegaskan dokter di puskesmas memang hanya standby pada jam kerja.
Namun demikian, pelayanan tetap berjalan melalui sistem konsultasi online.
“Sekarang teknologi sudah canggih. Saat pasien datang di luar jam kerja, perawat tetap bisa melakukan tindakan medis berdasarkan instruksi dokter melalui konsultasi daring. Itu disebut pelimpahan wewenang, “tegasnya.(*)
4.438 Guru di Maros Belum Gajian, Benarkah Gegara Pergantian Kadis? |
![]() |
---|
Kasihan! 4.438 Guru di Maros Belum Terima Gaji |
![]() |
---|
Viral Tahanan Lapas Maros Klaim Tak Bersalah Tapi Ditahan, Video di Dalam Penjara Beredar |
![]() |
---|
Terjaring Satpol PP, ASN Maros Nongkrong di Warkop Saat Jam Kerja Alasan Koordinasi |
![]() |
---|
Siang-siang, Motor Warga Perumahan Royal Sentra Land Moncongloe Maros Dicuri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.