Ketua Komisi III DPRD Maros Haeriah Rahman Ungkap Penyebab Tak Ada Penambahan Guru ASN
Haeriah Rahman mengatakan kondisi ini sudah menjadi perhatian serius pemerintah daerah, namun terbentur dengan keterbatasan anggaran.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Sakinah Sudin
"Usulan tetap kita masukkan tiap tahun, tapi kembali lagi ke kuota pusat dan batasan anggaran yang ada,” imbuhnya.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maros Zainuddin mengungkapkan, kebutuhan guru ASN di Kabupaten Maros masih cukup besar, mencapai 680 orang.
“Untuk PAUD, kita masih butuh sekitar 25 guru dan 5 kepala sekolah,” kata Zainuddin, Rabu (25/6/2025).
Sedangkan pada tingkatan SD membutuhkan 572 guru.
Ia merinci, kebutuhan guru SD terdiri atas 388 guru kelas, 78 guru Pendidikan Agama Islam (PAI), serta 106 guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK).
Sementara untuk tingkat SMP, masih dibutuhkan 83 guru.
“Rinciannya, 14 guru PPKn, 2 guru IPS, 30 guru TIK, 2 guru PAI, 15 guru Bimbingan dan Konseling (BK), serta 20 guru Seni Budaya dan Prakarya,” jelasnya. (*)
GulaTa Diminati, Produk Gula Semut Petani Hutan Luwu Tembus Pasar Lokal |
![]() |
---|
Ridoh Challenge Gandeng UMKM Binaan Kadin Makassar Tampil di Gade-Gade TVRI Sulsel |
![]() |
---|
Profil Sahwal, Kasi Pidum Kejari Sinjai Masuk Nominator Jaksa Teladan 2025 |
![]() |
---|
Sambut Surya Paloh, Kader NasDem Maros Padati Bandara Lama |
![]() |
---|
Gaji 4.438 Guru di Maros Akhirnya Cair, Total Rp10,7 Miliar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.