Pemkab Luwu Usul 4 Lokasi Dapur MBG, Kadis Pendidikan: Idealnya Bisa Sampai 22 Titik
Kepala Dinas Pendidikan Luwu, Andi Palanggi menyebut, pelaksanaan program MBG akan mengacu pada tiga skema pendanaan.
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Pemerintah Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan bersiap menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden, Prabowo Subianto.
Program ini dirancang untuk mendukung pemenuhan gizi siswa secara merata di seluruh wilayah Indonesia.
Kepala Dinas Pendidikan Luwu, Andi Palanggi menyebut, pelaksanaan program MBG akan mengacu pada tiga skema pendanaan.
"Pertama melalui pendanaan penuh dari APBN, kedua dari CSR perusahaan, dan yang ketiga melalui skema sharing antara pemerintah pusat dan daerah," ujar Andi Palanggi saat ditemui di Rujab Bupati Luwu, Kecamatan Belopa Utara, Senin (23/6/2025).
Untuk tahap awal, Pemerintah Kabupaten Luwu telah mengusulkan pembangunan empat dapur MBG.
Rencananya akan ditempatkan di wilayah Belopa, Bajo Barat, Larompong, dan Walenrang-Lamasi.
Namun, jumlah tersebut dinilai masih sangat terbatas.
"Satu dapur MBG hanya bisa melayani maksimal 3.000 siswa dengan jarak tempuh ke sekolah paling lama 30 menit. Karena itu, kami terus berupaya mencari lokasi tambahan," jelasnya.
Menurut Andi Palanggi, idealnya Kabupaten Luwu membutuhkan setidaknya 22 dapur MBG untuk menjangkau seluruh sekolah.
Terutama yang berada di daerah terpencil dan sulit diakses seperti Latimojong, Bastem dan sebagian daerah Walenrang.
"Terutama untuk wilayah terpencil yang tidak terjangkau jarak 30 menit sampai kesana itu harus minimal masing-masing satu," akunya.
Saat ini, pembangunan dapur MBG masih menunggu proses lelang sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat.
Pemkab Luwu, sambung Andi Palanggi, siap mendukung percepatan pembangunan, baik melalui anggaran daerah maupun sinergi dengan pihak swasta.
Sebelumnya diberitakan, Andi Palanggi merinci, ada ribuan siswa yang akan menerima manfaat dari program MBG
Dimulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Jumlah siswa kita mulai dari PAUD sampai SMP kurang lebih 57.000 orang, dengan porsi makanan Rp10.000 per siswanya," ujarnya.
Dari jumlah tersebut, Andi Palanggi memperkirakan dana yang dibutuhkan untuk mendukung program MBG sekitar Rp164.160.000.000 per tahun.
"Kurang lebih Rp164.160.000.000 per tahun. Belum diketahui apakah ini akan dibagi antara APBD dan APBN, karena belum ada juknis. Namun, kemarin sudah ada instruksi untuk pencadangan APBD," katanya.
Dinas Pendidikan Luwu sudah melakukan simulasi program MBG di SMPN 3 Bupon, Kecamatan Ponrang Selatan, pada pertengahan Desember 2024 lalu.
Pj Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh, memantau langsung jalannya simulasi tersebut.
"Mudah-mudahan dengan upaya simulasi ini kita bisa mensukseskan program Presiden Pak Prabowo untuk makan bergizi gratis yang akan dilaksanakan mulai tahun 2025," ujar Prof Zudan kepada wartawan.
"Kami melakukan persiapan-persiapan agar semua sekolah di Sulsel nanti sudah terbiasa dan mengetahui polanya untuk makan bergizi gratis dengan baik," tambahnya.(*)
| Cuaca Buruk Landa Luwu, 5 Kecamatan Siaga Bencana |
|
|---|
| Klarifikasi Lengkap PT BMS Soal Demo di Perempatan Bua |
|
|---|
| Menu Makan Gratis di Sinjai Dinilai Kering, SPPG Balangnipa Klarifikasi Standar Gizi |
|
|---|
| Kemenag Luwu Tunggu Petunjuk Teknis Pelaksanaan Umrah Mandiri |
|
|---|
| Jelang Libur Nataru, Tiket Pesawat Wings Air Makassar-Bua Dibandrol Rp900 Ribu |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/MAKAN-BERGIZI-Kepala-Dinas-Pendidikan-Luwu-Andi-Palanggi-menyebut.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.