Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Iran Siap Tutup Selat Hormuz, Pemerintah Perlu Antisiapasi Lonjakan Harga Minyak Dunia

Iran berencana menutup Selat Hormuz yang terletak antara Teluk Persia dan Teluk Oman, harga minyak dunia melonjak satu pekan terakhir

Editor: Ari Maryadi
Wikimedia Commons
Peta Selat Hormuz. Amerika Serikat menyerukan China agar mencegah Iran menutup Selat Hormuz, jalur vital 20 persen pasokan minyak dunia. Ketegangan meningkat usai serangan udara AS ke Iran. 

TRIBUN-TIMUR.COM -- Harga minyak dunia melondak dalam satu pekan terakhir dampak perang Iran melawan Israel dan Amerika Serikat.

Iran berencana menutup Selat Hormuz yang terletak antara Teluk Persia dan Teluk Oman.

Selat Hormuz menjadi jalur pelayaran vital bagi perdagangan minyak dunia.

Selat ini memisahkan Iran di utara dengan Uni Emirat Arab dan Oman di selatan.

Sekitar 20-30 persen perdagangan minyak dunia melewati selat Selat Hormuz setiap hari.

Sekitar 17 juta barel per hari dalam beberapa tahun terakhir.

Anggota Komisi XI DPR Bertu Merlas mengatakan, pemerintah perlu mengantisipasi melonjaknya harga minyak dunia akibat serangan Amerika Serikat (AS) ke Iran.

Salah satu yang akan dirasakan pemerintah Indonesia adalah membengkaknya anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM).

Apalagi Iran bersiap menutup Selat Hormuz yang menjadi jalur perdagangan maritim, khususnya bagi negara-negara Timur Tengah penghasil minyak dan gas. 

"Teluk ini merupakan jalur utama raja-raja minyak dan gas dunia seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Qatar, Irak dan Kuwait dalam perdagangan minyak. Jika ini ditutup pasti akan memicu gejolak ekonomi luar biasa," ujar Bertu lewat keterangan tertulisnya, Senin (23/6/2025).

Ia menjelaskan, saat ini harga minyak dunia sudah menembus 80 dollar AS per barelnya.

Sedangkan pemerintah menggelontorkan anggaran sebesar 26,7 triliun untuk subsidi BBM.

Karenanya, Bertu meminta pemerintah mengantisipasi beban anggaran yang ditimbulkan akibat naiknya harga minyak dunia.

"Kenaikan harga minyak dunia sudah pasti akan menambah beban berat APBN kita, terutama untuk pos subsidi BBM. Kami berharap pemerintah segera melakukan langkah antisipasi agar dampak perang Timur Tengah tidak kian melambatkan pertumbuhan ekonomi yang memang sudah melambat akhir-akhir ini," ujar Bertu.

Di samping itu, ia meminta kementerian/lembaga terkait untuk segera berkoordinasi dalam merumuskan langkah mitigasi dampak konflik antara Iran, Israel, dan AS.

"Pemerintah harus segera bergerak untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat yang dikuatirkan akan menerima dampak dari adanya perang tersebut. Kami minta masyarakat khususnya pelaku usaha kecil dan menengah diberikan pelatihan untuk berdaya dikala berada di situasi seperti ini," ujar Bertu.

Indonesia Akan Kena Dampak

Analis geopolitik dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Dina Sulaeman menilai, potensi penutupan Selat Hormuz bakal berdampak pada kenaikan harga barang di Indonesia.

Adapun Selat Hormuz merupakan jalur distribusi strategis pasokan minyak global.

Lebih dari 20 juta barel minyak atau setara dengan 20 persen konsumsi minyak dunia melewati selat itu setiap hari.

"Kalau (Selat Hormuz) benar-benar ditutup, ya dampaknya pasti besar dari sisi ekonomi. Dan semua akan kena termasuk kita Indonesia, karena ketika harga minyak naik, harga gas naik, ya pastilah merembet ke mana-mana," ujar Dina saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/6/2025).

Ia tidak memungkiri, kenaikan harga sejumlah komoditas akan membuat daya beli masyarakat menurun.

Akibatnya, pertumbuhan ekonomi akan melambat, dari yang ditargetkan pemerintah.

"Ya (pertumbuhan melambat karena daya beli menurun). Harga-harga semuanya juga akan naik dan perekonomian kita di Indonesia akan semakin sulit," ujar Dina.

Diketahui, eskalasi antara Amerika Serikat, Iran, dengan Israel meningkat tajam dalam beberapa hari terakhir setelah AS melancarkan serangan udara terhadap sejumlah target militer Iran.

Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa pasukan militer negaranya telah menghancurkan tiga fasilitas nuklir utama Iran, yakni Isfahan, Natanz, dan Fordow.

(Sumber: Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Dampak yang Dirasakan Indonesia Jika Iran Tutup Selat Hormuz"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved