Iran Siap Tutup Selat Hormuz, Pemerintah Perlu Antisiapasi Lonjakan Harga Minyak Dunia
Iran berencana menutup Selat Hormuz yang terletak antara Teluk Persia dan Teluk Oman, harga minyak dunia melonjak satu pekan terakhir
TRIBUN-TIMUR.COM -- Harga minyak dunia melondak dalam satu pekan terakhir dampak perang Iran melawan Israel dan Amerika Serikat.
Iran berencana menutup Selat Hormuz yang terletak antara Teluk Persia dan Teluk Oman.
Selat Hormuz menjadi jalur pelayaran vital bagi perdagangan minyak dunia.
Selat ini memisahkan Iran di utara dengan Uni Emirat Arab dan Oman di selatan.
Sekitar 20-30 persen perdagangan minyak dunia melewati selat Selat Hormuz setiap hari.
Sekitar 17 juta barel per hari dalam beberapa tahun terakhir.
Anggota Komisi XI DPR Bertu Merlas mengatakan, pemerintah perlu mengantisipasi melonjaknya harga minyak dunia akibat serangan Amerika Serikat (AS) ke Iran.
Salah satu yang akan dirasakan pemerintah Indonesia adalah membengkaknya anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM).
Apalagi Iran bersiap menutup Selat Hormuz yang menjadi jalur perdagangan maritim, khususnya bagi negara-negara Timur Tengah penghasil minyak dan gas.
"Teluk ini merupakan jalur utama raja-raja minyak dan gas dunia seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Qatar, Irak dan Kuwait dalam perdagangan minyak. Jika ini ditutup pasti akan memicu gejolak ekonomi luar biasa," ujar Bertu lewat keterangan tertulisnya, Senin (23/6/2025).
Ia menjelaskan, saat ini harga minyak dunia sudah menembus 80 dollar AS per barelnya.
Sedangkan pemerintah menggelontorkan anggaran sebesar 26,7 triliun untuk subsidi BBM.
Karenanya, Bertu meminta pemerintah mengantisipasi beban anggaran yang ditimbulkan akibat naiknya harga minyak dunia.
"Kenaikan harga minyak dunia sudah pasti akan menambah beban berat APBN kita, terutama untuk pos subsidi BBM. Kami berharap pemerintah segera melakukan langkah antisipasi agar dampak perang Timur Tengah tidak kian melambatkan pertumbuhan ekonomi yang memang sudah melambat akhir-akhir ini," ujar Bertu.
Di samping itu, ia meminta kementerian/lembaga terkait untuk segera berkoordinasi dalam merumuskan langkah mitigasi dampak konflik antara Iran, Israel, dan AS.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.