Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Busuk Bikin Sesak Nafas, Warga Bulukumba Keluhkan Polusi Udara Smelter Nikel PT Huadi Bantaeng

Beberapa waktu lalu, beredar video dari kalangan ibu rumah tangga yang meminta perhatian Pemkab Bantaeng atas keberadaan PT Huadi.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Alfian
Dokumen Pribadi/Ahmad
SMELTER NIKEL - Pabrik PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia di Kecamatan Pajjukukang, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Asap mencemari udara di Bantaeng sampai di Kabupaten Bulukumba dikeluhkan masyarakat. 

TRIBUN-TIMUR.COM, BANTAENG - Masyarakat Bulukumba, Sulawesi Selatan mengeluhkan polusi limbah udara PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia.

Polusi udara dari hasil pembakaran perusahaan tersebut mencemari udara.

Bau yang menyengat dari sekitar pabrik hingga di Kabupaten Bulukumba.

Lokasi pabrik PT Huadi berada di Kecamatan Pajjukukang, Kabupaten Bantaeng.

Bau asap dari hasil pembakaran mencemari udara hingga berdampak di Kabupaten Bulukumba.

Masyarakat Bulukumba mengeluhkan bau asap tersebut.

Dua kecamatan yang terdampak asap hasil pembakaran olahan nikel.

Yakni Kecamatan Gantarang dan Kecamatan Ujung Bulu.

"Baunya sampai di sini menyengat, apalagi kalau angin berhembus dari Bantaeng sangat terasa dan membuat kita sesak nafas," kata Musdalifah, warga Kecamatan Gantarang, Bulukumba, Senin (23/6/2025).

Baca juga: DPRD Sulsel Desak PT Huadi Bertanggung Jawab Atas Kerusakan Lingkungan di Bantaeng

Suasana briefing akbar oleh PT Huadi Nickel Alloy Indonesia, Kamis (1/2/2024). Kegiatan yang diikuti seluruh departemen ini dalam rangka penyambutan bulan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) nasional dan merupakan simulasi awal penggunaan APAR.
Suasana briefing akbar oleh PT Huadi Nickel Alloy Indonesia, Kamis (1/2/2024). Kegiatan yang diikuti seluruh departemen ini dalam rangka penyambutan bulan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) nasional dan merupakan simulasi awal penggunaan APAR. (DOK PRIBADI)

Tak hanya warga yang bermukim di sekitar pabrik, tetapi juga masyarakat pengendara ikut merasakan polusi udara sisa pembakaran pabrik itu.

Beberapa waktu lalu, beredar video dari kalangan ibu rumah tangga yang meminta perhatian Pemerintah Kabupaten Bantaeng dan pihak perusahaan terhadap dampak yang ditimbulkan perusahaan tersebut.

Dalam video itu kaum emmak-emmak memperlihatkan atap seng bocor-bocor atas dampak pencemaran udara abu dari pabrik tersebut.  

Musdalifa meminta Pemkab Bantaeng dan PT Huadi agar pencemaran tersebut dapat dibenahi.

"Kita berharap agar pencemaran itu dibenahi tidak merusak kesehatan masyarakat di Bulukumba maupun di Bantaeng," kata.

Sebelumnya beberapa kali aksi protese masyarakat pemerhati sosial di depan gerbang PT Huadi.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved