Batik Air Kembali Layani Penerbangan Rute Makassar-Mamuju, Ini Jadwalnya!
Penerbangan ini dioperasikan menggunakan pesawat Airbus 320-200 yang dilengkapi 12 kursi kelas bisnis dan 144 kursi kelas ekonomi.
Penulis: Rudi Salam | Editor: Sakinah Sudin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Batik Air kembali melayani penerbangan dari Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) ke Bandar Udara Tampa Padang, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) mulai Minggu (22/6/2025).
Penerbangan ini dioperasikan menggunakan pesawat Airbus 320-200 dengan durasi terbang sekitar 60 menit.
Pesawat dilengkapi 12 kursi kelas bisnis dan 144 kursi kelas ekonomi.
Penerbangan Batik Air rute Makassar-Mamuju dilakukan tiga kali sepekan yakni setiap Minggu, Rabu, dan Jumat.
Penerbangan dari Makassar ke Mamuju terjadwal pukul 10.30 Wita dan tiba 11.25 Wita.
Sementara penerbangan dari Mamuju ke Makassar terjadwal pukul 12.05 Wita dan tiba 13.00 Wita.
Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan, melalui koneksi di Makassar, pelanggan dapat melanjutkan penerbangan menuju berbagai kota besar dan daerah potensial lainnya.
Seperti Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Bali, Lombok, Kupang, Kendari, Palu, Baubau, Kolaka, Palopo, Tana Toraja.
Kemudian Luwuk, Morowali, Gorontalo, Manado, Ternate, Ambon, Sorong, Manokwari, Jayapura, Biak, Timika, Merauke dan destinasi lainnya.
Danang mengatakan, kembalinya layanan penerbangan Batik Air ke Mamuju merupakan hasil inisiatif Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat yang menjalin kerjasama dengan Batik Air.
“Tujuannya jelas yakni mempermudah aksesibilitas, mendorong kemajuan, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” kata Danang dalam keterangan resminya kepada Tribun-Timur.com, Minggu (22/6/2025).
Danang mengatakan, bagi pelaku usaha dan ekonomi daerah, penerbangan ini mempercepat distribusi, memperluas jaringan mitra, serta mempermudah pertemuan bisnis.
Para pelajar dan mahasiswa, kata dia, kini dapat menempuh pendidikan atau kembali ke kampus dengan waktu tempuh lebih singkat.
“Pebisnis dan pekerja sektor publik terbantu dalam mobilitas kerja dan penugasan antar wilayah," uja Danang.
"Bagi wisatawan bisa menjelajahi pesona alam dan budaya Sulawesi Barat lebih mudah dan cepat,” imbuhnya.
Nasran Mone Urai Sejarah Masjid Terapung Pantai Losari di Hadapan Ribuan Ahli Tarekat, IAS Berwasiat |
![]() |
---|
11 Fasilitas Publik di Sulsel Rusak Saat Kerusuhan, Sekretariat DPRD Sulsel |
![]() |
---|
Sidrap Tak Hanya Pasok Beras ke Makassar, tapi Juga Kerja Sama Pemerintahan |
![]() |
---|
Rahasia Mesin Awet: Jadwal Ganti Oli Motor Matic yang Sering Terabaikan |
![]() |
---|
Bloedus Padel Battle Ajang Silaturahmi, Tim Munafri Arifuddin Lawan Solihin Kalla |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.