Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sosok Aziz Taba, Ayah Plt Kepala Bapenda Makassar, Pejuang Kemerdekaan Bersama Jenderal M Jusuf

Brigadir Jenderal (Purn.) Aziz Taba mungkin tidak setenar tokoh-tokoh nasional atau Jenderal di buku pelajaran sejarah. 

Editor: Muh Hasim Arfah
handover/tribun timur
AYAH ANAK- Brigadir Jenderal (Purn.) Aziz Taba adalah ayah dari Andi Asminullah Aziz Taba, plt Kepala Bapenda Kota Makassar. Aziz Taba dikenang sebagai salah satu pejuang kemerdekaan dan tokoh militer tangguh yang mengabdikan hidupnya demi Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Meski begitu, dia tetap berhubungan dengan gerakan bawah tanah.

Berdasarkan buku “Tradition and Transformation in a Sulawesi Kingdom: The Rise of the Modern State in South Sulawesi” karya Barbara Sillars Harvey, Aziz Taba adalah salah satu tokoh militer penting asal Sulawesi Selatan yang muncul dalam literatur akademik sejarah, termasuk dalam karya Barbara Sillars Harvey. 

Dalam bukunya yang membahas transformasi sosial-politik di kerajaan-kerajaan Sulawesi, Harvey menyebut Aziz Taba sebagai figur kunci dalam proses transisi kekuasaan lokal ke dalam struktur negara Republik Indonesia pascakemerdekaan.

Dalam masa-masa awal kemerdekaan, Aziz Taba adalah satu dari sedikit tokoh lokal yang memiliki kapasitas militer dan pengaruh sosial untuk mengonsolidasikan kekuatan republik di Sulawesi Selatan. 

Ia dikenal sebagai perwira lapangan yang aktif dalam pengamanan wilayah pasca-peninggalan Belanda dan sekutu.

Barbara Harvey menyebut Taba sebagai bagian dari “kelompok elite lokal yang memiliki akar tradisional namun berpihak pada sistem republik.” 

Ia mampu menavigasi perubahan struktur kekuasaan — dari kekuasaan kerajaan lokal ke struktur pemerintahan modern — sambil menjaga stabilitas keamanan dan loyalitas terhadap pusat kekuasaan republik.

Aziz Taba juga dikenal karena sikapnya yang tegas terhadap tokoh-tokoh bangsawan atau bekas elite kerajaan yang mencoba mempertahankan kekuasaan simbolik di era republik.

Dalam catatan Harvey, Taba termasuk perwira yang mendukung pembatasan pengaruh aristokrasi lama dan memperkuat peran negara melalui institusi militer.

Ia digambarkan sebagai figur yang berdisiplin tinggi, keras dalam prinsip, tetapi juga komunikatif, sehingga dipercaya untuk memediasi ketegangan antara tentara republik dan masyarakat sipil. 

Ketegasannya sering kali menjadi jembatan antara konflik militer dan kepentingan lokal yang kompleks di Sulawesi Selatan.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved