Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Perayaan 1 Dekade FSAI di Makassar, Todd Dias Optimistis Film Lokal Tembus Internasional

FSAI ini menjadi ajang mempromosikan hubungan Australia dan Indonesia di bidang kreatif, khususnya perfilman.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Alfian
Tribun-Timur.com/Kaswadi Anwar
PEMUTARAN FILM - Konsul Jenderal Australia di Makassar, Todd Dias (tiga dari kanan), Kepala Dinas Pariwisata Makassar, Mohammad Roem (empat dari kanan) pengajar film professional dari Universitas Deakin Australia, Prof Victoria Duckett (dua dari kanan) bersama alumni Australia sebelum pemutaran film di acara Festival Sinema Australia Indonesia  di  XXI Lantai 2 Trans Studio Mal, Jl Metro Tanjung Bunga, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Jumat (13/5/2025). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) hadir lagi di Makassar. FSAI telah memasuki satu dekade.

Untuk merayakan 10 tahun FSAI, Konsulat Jenderal (Konjen) Australia di Makassar menghadirkan film-film terbaik Australia untuk dinikmati oleh masyarakat maupun komunitas dan alumni Australia.

Pemutaran film dilaksanakan di XXI Lantai 2 Trans Studio Mal, Jl Metro Tanjung Bunga, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Jumat (13/5/2025).

Konsul Jenderal Australia di Makassar, Todd Dias, Kepala Dinas Pariwisata Makassar, Mohammad Roem, pengajar film professional dari Universitas Deakin Australia, Prof  Victoria Duckett, alumni Australia dan masyarakat.

Mereka menikmati film The Dry. Film drama thriller misteri Australia ini mengisahkan seorang agen federal yang kembali ke kampung halamannya  untuk menghadiri pemakaman sahabat masa kecilnya.

Hal ini membuka kembali luka lama dan mengancam untuk mengungkap rahasia tersembunyi kota tersebut.

Baca juga: Film Karya Anak Makassar Ditayangkan di Festival Sinema Australia Indonesia 2025

Selain itu, turut diputar film karya alumni Australia, Khozy Rizal berjudul Ride To Nowhere.

Todd Dias sangat senang FSAI sudah memasuki tahun ke-10. Kegiatan serupa digelar di 10 kota di Indonesia, terakhir di Makassar.

Ia menyampaikan, FSAI ini menjadi ajang mempromosikan hubungan Australia dan Indonesia di bidang kreatif, khususnya perfilman.

“Ada kesempatan promosi dan kerja sama di bidang kreatif, jadi saya sangat senang,” ucapnya saat ditemui awak media, Jumat malam.

Sementara Mohammad Roem menyambut baik berterima kasih kepada Pemerintah Australia, khususnya Konjen Australia di Makassar memiliki Kota Makassar sebagai FSAI ke-10.

Namun, baginya bukan hanya pemutaran film yang terpenting, tapi ilmu yang akan dibagikan para praktisi film Australia kepada para sinema sineas dalam kelas yang dilaksanakan, Sabtu (14/6/2025).

“Ini kita butuhkan, masukan dari luar sehingga  industri kreatif, khusus film bisa berkembang dari tahun ke tahun sehingga ke depannya ada film kita bisa masuk pemutaran film internasional,” tuturnya

Pria akrab disapa Roem bakal mendukung film yang mengangkat budaya Makassar ke layar lebar.

“Ada beberapa film dari budaya, mitos, mistis, cerita rakyat diangkat ke layar lebar, kita sangat dukung,” ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved