Haji 2025
Penjual Buroncong Naik Haji Setelah 27 Tahun Jualan di Pasar Youtefa Jayapura
Sannang adalah perantau Bugis-Makassar dari Maros yang mencari rezeki di Pulau Papua.
Namun ia tak menganggapnya sebagai masalah. Baginya pisah 5 hari sejak Arafah dan Mina tak mengganggu.
“Kita masing-masing fokus ibadah, daripada pusing pikirnya mending fokus ibadah yang dinanti selama puluhan tahun,” katanya. Komunikasi suami-istri di Armuzna via ponsel.
Ia tak menyangka bisa naik haji dari hasil berjualan kue keliling.
Setiap hari ia membawa 7 sampai 10 jenis kue untuk dijual.
Hasilnya ia tabung sedikit demi sedikit untuk daftar haji.
Kini, penantiannya selama lebih dari satu dekade terbayar lunas.
Ia mengaku sangat terharu saat pertama kali melihat Kabah.
"Air mata langsung turun begitu melihat Kabah," ucapnya lirih.
Ia juga sempat menangis saat wukuf di Arafah.
"Rasanya seperti mimpi, akhirnya bisa wukuf juga," katanya.
Sannang berharap doa–doa terbaik bersama suami dan keluarganya.
Selama di Tanah Suci, Sannang mengaku terbantu dengan kesigapan petugas haji yang cepat merespon saat ada keperluan.
"Semua petugas baik, selalu ingatkan minum dan makan," katanya.
Ia berharap bisa menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah dengan lancar.
Sannang juga menitip doa untuk keluarganya di Jayapura.
Menag Nasaruddin Umar Minta Maaf atas Layanan Haji 2025 |
![]() |
---|
Foto-foto Kloter Terakhir Jamaah Haji Tinggalkan Madinah, Petugas: Semoga Mabrur Semua |
![]() |
---|
Cerita Jamaah Haji Jalan Kaki dari Musdalifah ke Mina Sejauh 3 KM saat Suhu 48 Derajat |
![]() |
---|
Wakil Bupati Jemput 360 Jemaah Haji Asal Wajo di Asrama Haji Sudiang |
![]() |
---|
'Tukang Bubur Naik Haji' Asal Pomala Berat Tinggalkan Tanah Suci, Tiba 7 Juli di Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.