Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Haji 2025

Update Haji: Jemaah Nafar Awal Tinggalkan Mina ke Makkah, Hilman: Sabar dan Ikuti Arahan Petugas

Jemaah Nafar Awal mulai bergerak dari Mina ke Makkah. Hilman imbau jemaah bersabar, jaga stamina, dan ikuti arahan petugas demi kelancaran.

Penulis: Mansur AM | Editor: Sukmawati Ibrahim
Media Centre Haji Indonesia
MINA KE MAKKAH – Suasana jemaah haji yang mabit di Mina sejak Jumat (6/6/2025). Jemaah yang mengambil Nafar Awal mulai bergerak dari Mina ke hotel masing-masing di Makkah, Minggu (8/6/2025). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MINA – Suasana di kawasan Jamarat, Mina, masih belum terlalu padat pada Sabtu malam (7/6/2025).

Puncak lontar jumrah diperkirakan terjadi usai tengah malam atau Minggu (8/6/2025) dini hari. 

Jemaah yang mengambil Nafar Awal melakukan lontar jumrah terakhir sebelum digerakkan dari tenda Mina ke hotel mulai pagi ini.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, meminta jemaah haji mengikuti arahan petugas terkait pergerakan dari Mina ke Makkah. 

Ia mengingatkan agar kejadian saat pergerakan dari Muzdalifah ke Mina tidak terulang, di mana terjadi kemacetan panjang dan sejumlah jemaah memilih berjalan kaki.

Hilman menyebut jumlah jemaah lontar jumrah akan meningkat setelah pukul 00.00 WAS atau Minggu (8/6/2025) dini hari.

“Setelah tengah malam dan lewat jam 12 siang, jemaah akan makin banyak,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa hari ini jemaah mulai melaksanakan Nafar Awal.

“Armada kita siap mengantar jemaah ke hotelnya masing-masing,” ucap Hilman.

Namun, ia mengingatkan soal potensi kepadatan lalu lintas di Kota Makkah.

“Kota Makkah nanti akan sangat padat,” jelasnya.

Baca juga: Update Haji: Mayoritas Karena Serangan Jantung, 175 Jemaah Indonesia Wafat, Termasuk Haji Khusus

Perjalanan bus jemaah ke Makkah diperkirakan akan berjalan lambat.

“Jalur pergerakan bisa sangat padat, bahkan tersendat,” katanya.

Hilman menyarankan jemaah menyesuaikan waktu ibadah dengan kondisi yang ada.

“Kami imbau ibadah dilakukan di waktu yang lebih senggang,” katanya.

Khusus bagi jemaah yang tidak segera pulang ke Tanah Air, ia menyarankan agar menunda pergerakan.

“Yang tak tergabung dalam gelombang awal sebaiknya tunda pergerakan,” ucap Hilman.

Jemaah yang akan menuju Jeddah atau Madinah dapat bergerak lebih awal, sementara lainnya disarankan menunggu waktu yang lebih longgar.

“Supaya perjalanan lebih nyaman dan tidak melelahkan,” ujarnya.

Hilman juga menekankan pentingnya pendampingan petugas.

“Jaga diri, ikuti arahan, jangan pisah dari kelompok,” pesannya.

Ia menyebut pergerakan dari Mina ke Makkah juga membutuhkan tenaga dan kesabaran.

“Butuh waktu dan energi seperti saat dari Arafah ke Muzdalifah,” katanya.

 “Seperti dari Makkah ke Arafah, lalu ke Muzdalifah, ke Mina,” lanjutnya.

Perjalanan pulang pun memiliki tantangan serupa.

“Jangan sampai kelelahan, tetap jaga kesehatan,” imbaunya.

Baca juga: Update Haji 2025: Jemaah Haji Nafar Tsani Tetap Dapat Konsumsi, Kalau Nafar Awal?

Hilman optimistis seluruh jemaah bisa sampai di hotel masing-masing dengan lancar.

“Baik yang Nafar Awal maupun yang Nafar Tsani,” tegasnya.

Gelombang berikutnya akan bergerak ke hotel pada hari berikutnya. Petugas akan tetap mendampingi seluruh proses kepulangan jemaah.

“Kita pastikan semua berjalan sesuai rencana,” pungkasnya.

Terdapat dua skema pergerakan jemaah haji dari Mina ke hotel di Makkah:

Nafar Awal, yaitu mabit sampai 12 Zulhijah. Jemaah akan diantar ke hotel sebelum matahari terbenam, Minggu (8/6/2025).

Nafar Tsani, yakni mabit sampai 13 Zulhijah. Jemaah akan diantar ke hotel sejak pagi 13 Zulhijah atau Senin (9/6/2025).

Ketua PPIH Arab Saudi, Mukhlis M Hanafi, memastikan seluruh jemaah tetap mendapatkan layanan maksimal.

“Kami siapkan layanan terbaik untuk Nafar Awal maupun Nafar Tsani,” katanya.

Mukhlis juga memastikan semua jemaah tetap mendapat layanan tenda dan konsumsi hingga kembali ke hotel.

“Rumor itu tidak benar, alias hoaks,” tegasnya, menepis kabar bahwa jemaah Nafar Tsani tidak dilayani.

PPIH mencatat pilihan jemaah untuk mempersiapkan fasilitas penjemputan.

“Biasanya 60 persen jemaah ambil Nafar Awal,” ujarnya.

 “Sisanya, sekitar 40 persen memilih Nafar Tsani,” tambah Mukhlis.

Data tahun ini masih dalam tahap rekonsiliasi.

“Pelayanan diberikan hingga akhir fase mabit di Mina,” tambah Mukhlis. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved