Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Cuaca Hari Ini

Liburan Akhir Pekan, Simak Prakiraan Cuaca Sulsel Hari Ini 7 Juni

Libur akhir pekan, sebagian besar wilayah Sulsel diprediksi diguyur hujan ringan. Waspadai cuaca tak menentu saat silaturahmi . Libur

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sukmawati Ibrahim
BMKG Makassar
CUACA SULSEL – Prakiraan cuaca Sulsel pada Sabtu (7/6/2025). Sebagian besar wilayah diprediksi diguyur hujan ringan siang hingga sore. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Momen libur Iduladha 1446 dimanfaatkan masyarakat untuk bersilaturahmi dan berwisata. 

Ada baiknya tetap memantau prakiraan cuaca di Sulawesi Selatan, mengingat hujan masih kerap mengguyur wilayah ini sepekan terakhir.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memprediksi sejumlah daerah di Sulsel akan diguyur hujan pada Sabtu (7/6/2025).

Pada pagi hari, hujan ringan diperkirakan turun di Maros, Gowa, Bone, Sinjai, Bulukumba, dan Bantaeng.

Sementara siang hingga sore hari, hujan ringan meluas hampir ke seluruh wilayah Sulsel. 

Hanya Makassar dan Jeneponto yang diperkirakan berawan.

Pada malam hari, wilayah utara Sulsel seperti Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, dan Palopo diprediksi akan diguyur hujan ringan.

Suhu udara berkisar antara 19 hingga 34 derajat Celsius, dengan kelembapan 74 hingga 100 persen.

Kemarau basah—yakni hujan turun di musim kering (April–Oktober)—diprediksi masih berlangsung hingga pertengahan Agustus 2025.

Musim hujan diperkirakan mulai kembali pada Oktober 2025 hingga Maret 2026, dengan masa transisi (pancaroba) terjadi pada September–November.

Fenomena kemarau basah ini bukan hal baru. Dalam dua dekade terakhir, Indonesia rutin mengalami kondisi serupa, antara lain pada 2010, 2013, 2016, 2020, 2023, dan kini di 2025.

Fenomena ini dipicu oleh kombinasi La Nina, suhu laut yang hangat, serta aktivitas atmosfer seperti Osilasi Madden-Julian (MJO), gelombang Kelvin, dan Rossby.

Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Bagus Primohadi S, menjelaskan bahwa dalam beberapa hari terakhir, aktivitas atmosfer terpantau cukup intens.

Menurutnya, tiga fenomena atmosfer—gelombang Kelvin, Equatorial Rossby, dan MJO—terjadi bersamaan, sehingga menyebabkan peningkatan curah hujan.

"Aktivitas tiga fenomena ini secara gabungan menyebabkan peningkatan awan konveksi sehingga menimbulkan peningkatan curah hujan secara otomatis," ucap Bagus saat dihubungi beberapa waktu lalu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved