Haji 2025
Menag Nasaruddin Umar: Doa di Arafah Tak Akan Ditolak
Waktu wukuf dimulai sejak tergelincirnya matahari (waktu Zuhur) pada 9 Zulhijjah hingga terbenamnya matahari.
TRIBUN-TIMUR.COM - Seluruh jemaah haji Indonesia melaksanakan wukuf di Arafah.
Wukuf merupakan rukun haji yang menentukan sah atau tidaknya ibadah haji, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, “Haji itu adalah Arafah.”
Oleh karena itu, seluruh jemaah haji Indonesia, termasuk yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit Arab Saudi, turut dibawa ke Arafah untuk menjalani safari wukuf.
Waktu wukuf dimulai sejak tergelincirnya matahari (waktu Zuhur) pada 9 Zulhijjah hingga terbenamnya matahari.
Selama wukuf, jemaah melakukan ibadah dengan berdiam diri, berdoa, dan berdzikir di Padang Arafah.
Di tenda Misi Haji Indonesia, rangkaian kegiatan wukuf diawali dengan salat Subuh berjamaah, dilanjutkan dengan sesi penyejuk rohani bertema "Menyelami Makna dan Hikmah Wukuf" yang disampaikan oleh Prof. Dr. Aswadi Syuhada, MA.
Usai sarapan, jemaah melanjutkan ibadah secara mandiri di tenda masing-masing.
Menteri Agama Nasaruddin Umar mengimbau para jemaah agar memanfaatkan momen bersejarah ini untuk memperbanyak doa dan dzikir.
"Yang harus dilakukan jemaah selama wukuf adalah memperbanyak doa. Insya Allah doa yang dipanjatkan di Padang Arafah tidak akan ditolak oleh Allah SWT. Setelah selesai berdoa, lanjutkan dengan membaca Al-Qur’an," ujar Menteri Agama.
Sekitar pukul 10.30 hingga 10.45 Waktu Arab Saudi (WAS), sebelum salat Zuhur, rangkaian acara dimulai dengan pembacaan talbiyah, disusul pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh KH. Dr. Agus Maarif, Lc., MA.
Setelah penjelasan mengenai tata cara wukuf, azan Zuhur dikumandangkan, dilanjutkan dengan khutbah wukuf yang disampaikan oleh Katib Aam PBNU, KH. Ahmad Said Asrori.
Kemudian, jemaah melaksanakan salat berjamaah dengan jama’ qashar Zuhur dan Asar, yang dipimpin oleh Tg. Dr. Lalu Ahmad Zaenuri, Lc., MA. Usai salat, dzikir dan doa wukuf kembali dipimpin oleh KH. Ahmad Said Asrori.
Salat berjamaah dengan jama’ qashar serta khutbah wukuf juga dilaksanakan secara serentak di seluruh tenda jemaah haji Indonesia, dipandu oleh para pembimbing ibadah masing-masing kelompok terbang (kloter).
Setelah makan siang, jemaah kembali melanjutkan aktivitas ibadah hingga bersiap untuk diberangkatkan ke Muzdalifah guna melaksanakan mabit (bermalam).
Selama pelaksanaan wukuf, jemaah haji yang sakit tetap mendapat pengawasan dan pendampingan dari petugas kesehatan dan pembimbing ibadah.
Menag Nasaruddin Umar Minta Maaf atas Layanan Haji 2025 |
![]() |
---|
Foto-foto Kloter Terakhir Jamaah Haji Tinggalkan Madinah, Petugas: Semoga Mabrur Semua |
![]() |
---|
Cerita Jamaah Haji Jalan Kaki dari Musdalifah ke Mina Sejauh 3 KM saat Suhu 48 Derajat |
![]() |
---|
Wakil Bupati Jemput 360 Jemaah Haji Asal Wajo di Asrama Haji Sudiang |
![]() |
---|
'Tukang Bubur Naik Haji' Asal Pomala Berat Tinggalkan Tanah Suci, Tiba 7 Juli di Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.