Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jajaran Prodi ITP Unhas Latih Warga Maros Olah Jamur Tiram

jamur tiram hasil budidaya umumnya dijual dalam bentuk mentah tanpa proses pengolahan lanjutan

Penulis: Muh Ainun Taqwa | Editor: Saldy Irawan
ISTIMEWA
Petani jamur di Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros ikut pelatihan pengolahan jamur pada Sabtu (30/6/2025). Civitas akademik ITP Unhas rutin membimbing masyarakat agar berdaya. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Petani jamur di Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, masih menghadapi keterbatasan dalam mengolah hasil panen menjadi produk bernilai tambah.

Selama ini, jamur tiram hasil budidaya umumnya dijual dalam bentuk mentah tanpa proses pengolahan lanjutan. Alhasil nilai ekonomis jamur tiram relatif rendah dan tidak mampu memberikan pendapatan maksimal bagi petani.

Melihat persoalan tersebut, Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP) Universitas Hasanuddin (Unhas) menginisiasi pelatihan pengolahan jamur tiram bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) Simbang Sejahtera pada Sabtu, 31 Mei 2025.

Pelatihan difokuskan pada pembuatan pasta dan bubuk kaldu jamur tiram sebagai alternatif produk olahan siap jual.

Ketua KWT Simbang Sejahtera, Nurlia, menyebut selama ini mereka belum memiliki keterampilan untuk mengolah jamur secara maksimal.

"Kami hanya tahu cara budidaya dan menjual jamur mentah, padahal potensi ekonominya bisa jauh lebih tinggi kalau diolah," kata Nurlia seperti dikutip tribuntimur dari rilisnya, Selasa (3/6/2025).

Manajemen program studi Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP) Unhas foto bersama dengan petani jamur tiram
Manajemen program studi Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP) Unhas foto bersama dengan petani jamur tiram, Sabtu (31/5/2025). Jajarannya kerap membimbing masyarakat desa agar lebih berdaya

Dalam pelatihan, peserta dibimbing langsung oleh tim dosen dan mahasiswa ITP Unhas yang menjelaskan teknik dasar pengolahan hingga formulasi resep.

Peserta juga diajak praktik langsung membuat produk turunan yang bisa dipasarkan dengan kemasan yang lebih menarik.

Dosen ITP Unhas, Andi Nur Faidah Rahman, mengatakan pelatihan ini bertujuan untuk membuka akses pengetahuan dan keterampilan kepada petani perempuan agar mandiri secara ekonomi.

Menurutnya, pengembangan produk olahan jamur merupakan langkah strategis untuk mendorong ekonomi kreatif dan diversifikasi hasil pertanian di tingkat lokal.

Ia berharap hasil pelatihan ini mampu memicu usaha mikro berbasis pangan lokal yang berkelanjutan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved