Haji 2025
Cerita Haji Anjung, 372 Hari Jadi 'Mukimin' Penjara Sujjan Aam Arab Saudi
Tepat setahun, Senin (2 Juni 2025), dia sudah bebas dan kembali bersama keluarganya di Kota Makassar, Sulsel.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR — Masih ingat pengusaha asal Makassar yang ditangkap bersama 36 jamaah calon haji oleh otoritas Arab Saudi di Masjid Birr Ali, Madinah, Arab Saudi, Minggu 2 Juni 2024, tahun lalu?
Si pengusaha itu bernama Haji Sirajuddin “Anjung” Saleh Toha (56).
Tepat setahun, Senin (2 Juni 2025), dia sudah bebas dan kembali bersama keluarganya di Kota Makassar, Sulsel.
“Ini baru tiga hari di Makassar. Saya resmi bebas 28 Mei (2025) lalu. Setahun, lebih satu minggu di Sujjan Aam (lembaga pemasyarakatan) Madinah,” kata Haji Anjung, sebelum sesi podcast Ngobrol Virtual “Haji Panggilan Tuhan atau Hasrat Manusia”; Cerita Haji Anjung Setahun di Sujjan Aam Tanah Suci, di Studio II Tribun-Timur.com, Jl Cenderawasih, Makassar, Senin (2/5/2025) sore.
Selain Haji Anjung, tim editorial Tribun, juga mengundang Ketua Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Indonesia (AMPHURI) Sulawesi, Maluku, Papua (Sulampua), Azhar Gazali (49).
Beberapa jam sebelumnya, di sebuah kedai kopi, Jl Macan, Kelurahan Labuang Baji, Mamajang, Makassar, Haji Anjung juga menceritakan sebagian kisahnya.
Di kedai kopi itu, beberapa Bikers Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) Makassar, Haji Anjung jadi pokok perhatian.
Suka, duka, pengalaman dan perbandingan fasilitas terungku Arab Saudi dengan Indonesia, diceritakan detail dan jadi bahan tanya jawab.
Laiknya sinetron komedi “Tukang Bubur Naik Haji”, Haji Anjung mengisahkan perjalanan menunaikan rukun Islam kelima dan penahanannya, sebagai drama spiritual.
Di mata sebagian, rekannya, Haji Anjung diasosiasikan sebagai “pelaut pemberani yang tergulung ombak, dan kembali ke rumah bersama keluarga.”
Dia mengaku banyak dapat pelajaran selama 372 hari di dua penjara kota Madinah Munawwarah.
“Empat bulan di Sujjan Amm dekat Masjid Dzulhulaifah, lalu pindah delapan bulan di Sarii Tabuk bersama tahanan dari 40 negara,” ujarnya.
Di penjara itu, ada lebih 400-an tahanan. Sama seperti, di Indonesia, saat di Sujjan Amm pertama, warga Arab juga banyak terjerat kasus narkotika.
Selama jadi “mukimin sujjan aam”, Haji Anjung terisolasi daru dunia luar.
Komunikasi hanya melalui telepon. Tak ada video call, tanpa smartphone.
“Kami dikirimi token kartu telepon, dan catat nomor dua anak di Malaysia, satu di Bandung, dan istri di Makassar.”
Dia membayangkan hidup jaman SMA 1 Makassar, saat telepon engkol jadi andalan.
“Waktu habis Pilkada serentak, saya sekali telepon Tulla (sahabatnya) untuk tanya pemenang Pilgub dan Pilwali,” kata Anjung tertawa.
Di penjara, fasilitasnya sangat manusiawi. Sarapan, pakai keju, makan daging, ikan dan ayam, empat kali sepekan, dan ada mesin laundry.
“Bahkan, kami dapat uang jajan untuk beli permen, rokok di minimarket dalam sujjan,” ujarnya.
Dia mengaku, saat tertangkap dia hanya mencoba jadi fasilitator untuk menunaikan rukun Islam kelima.
“Ini mi takdir saya. Sudah lebih 50 kali antar jamaah umrah dan haji, tapi baru kali itu tertangkap petugas,” ujarnya.
Mengalir, lepas dan syarat kelakar, Haji Anjung, mengisahkan drama spiritual itu laiknya, kisah-kisah keseharian hidup.
“Saya mau biang, ke warga Makassar, jangan lagi haji pakai visa ziarah, multiple entry visa. SEJak kasus saya, itu sudah dihapukan juga. Lrebih baik pakai jalur jamaah reguler, atau haji khusus yang antri 3-4 tahun,” ujarnya.
Bersama 36 warga asal Makassar, alumnus SMAnsa Makassar dan Fakultas Hukum Unhas (angkatan 1988) ini ditangkap saat transit di masjid Miqat Birr Ali, sekitar 20 km dari Masjid Nabawi, Haram, Madinah.
Saat pekan pertama penyidikan, 32 jamaah dideportasi ke Indonesia. Supir bus asal Yaman, dan Mutawwif juga bebas.
Hanya dia dan dua leader asal Makassar, yang ditahan beberapa bulan, namun kemudian dilepaskan.
“Yang jalani, hingga setahun akhirnya hanya saya,” ujarnya. (*)
Menag Nasaruddin Umar Minta Maaf atas Layanan Haji 2025 |
![]() |
---|
Foto-foto Kloter Terakhir Jamaah Haji Tinggalkan Madinah, Petugas: Semoga Mabrur Semua |
![]() |
---|
Cerita Jamaah Haji Jalan Kaki dari Musdalifah ke Mina Sejauh 3 KM saat Suhu 48 Derajat |
![]() |
---|
Wakil Bupati Jemput 360 Jemaah Haji Asal Wajo di Asrama Haji Sudiang |
![]() |
---|
'Tukang Bubur Naik Haji' Asal Pomala Berat Tinggalkan Tanah Suci, Tiba 7 Juli di Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.