Haji 2025
Suhu Ekstrem, Taruna Ikrar Ingatkan Jemaah dan Petugas Haji Waspada Heat Stroke
Suhu ekstrem melanda Arab Saudi menjadi perhatian serius bagi seluruh pihak, terutama jamaah dan petugas haji Indonesia.
TRIBUN-TIMUR.COM - Anggota Amirul Haji Indonesia, Prof Taruna Ikrar, mengimbau seluruh jamaah dan petugas haji meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko heat stroke atau sengatan panas.
Suhu ekstrem melanda Arab Saudi menjadi perhatian serius bagi seluruh pihak, terutama jamaah dan petugas haji Indonesia.
Suhu udara di Makkah dan Madinah diperkirakan dapat mencapai lebih dari 45°C, sebuah kondisi yang sangat berbahaya bagi kesehatan, terutama bagi jamaah lanjut usia, penderita penyakit kronis, serta mereka yang melakukan aktivitas fisik tinggi saat menjalankan ibadah.
"Heat stroke adalah kondisi medis serius yang bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani," ujar Prof Taruna Ikrar juga ahli neurologi.
Penting bagi jamaah dan petugas menjaga hidrasi, menghindari paparan langsung sinar matahari dalam waktu lama, dan mengenakan pelindung seperti payung atau topi lebar.
Baca juga: Alasan Jemaah Maros dan Takalar Pilih Haji Ifrad, Diajar Sejak Kanak-kanak
Ia juga menekankan pentingnya pendekatan preventif, termasuk memastikan asupan cairan cukup setiap hari.
Menghindari aktivitas berat di bawah terik matahari, terutama antara pukul 10.00 hingga 15.00 waktu setempat.
Mengenali gejala awal heat stroke seperti sakit kepala, mual, kulit kemerahan, detak jantung cepat, dan kebingungan mental.
Tim kesehatan haji Indonesia bersama petugas PPIH telah disiagakan diberbagai titik pelayanan untuk memberikan penanganan cepat terhadap kasus heat stroke dan gangguan kesehatan lainnya selama musim haji 1446 H / 2025 ini.
Prof. Taruna juga mengingatkan pentingnya sinergi antar petugas dan edukasi berkelanjutan kepada jamaah agar dapat menjalankan ibadah secara aman dan optimal.
Menteri Agama Prof Nazaruddin Umar, menekankan tiga hal utama yang harus menjadi fokus dalam penyelenggaraan haji tahun ini.
Yaitu pelayanan yang profesional, perlindungan maksimal terhadap jamaah, dan penciptaan suasana ibadah yang khusyuk.
“Haji adalah ibadah yang sangat mulia dan berat. Oleh karena itu, negara wajib hadir sepenuhnya untuk memastikan jamaah dapat menjalankannya dengan tenang, aman, dan nyaman,” ujar Prof. Nazaruddin.
Menteri agama juga meminta seluruh jajaran petugas haji Indonesia untuk bekerja dengan penuh empati dan ketulusan.
Tanggap terhadap kondisi darurat, terutama yang berkaitan dengan kesehatan jamaah.
Menag Nasaruddin Umar Minta Maaf atas Layanan Haji 2025 |
![]() |
---|
Foto-foto Kloter Terakhir Jamaah Haji Tinggalkan Madinah, Petugas: Semoga Mabrur Semua |
![]() |
---|
Cerita Jamaah Haji Jalan Kaki dari Musdalifah ke Mina Sejauh 3 KM saat Suhu 48 Derajat |
![]() |
---|
Wakil Bupati Jemput 360 Jemaah Haji Asal Wajo di Asrama Haji Sudiang |
![]() |
---|
'Tukang Bubur Naik Haji' Asal Pomala Berat Tinggalkan Tanah Suci, Tiba 7 Juli di Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.