Haji 2025
Alasan Jemaah Maros dan Takalar Pilih Haji Ifrad, Diajar Sejak Kanak-kanak
Sejumlah jamaah haji asal Kabupaten Maros dan Takalar, Sulawesi Selatan, memilih menjalankan ibadah haji dengan skema haji ifrad
Penulis: Mansur AM | Editor: Edi Sumardi
Laporan Mansur AM, jurnalis Tribun-Timur.com dan Media Center Haji
MEKKAH, TRIBUN-TIMUR.COM - Sejumlah jamaah haji asal Kabupaten Maros dan Takalar, Sulawesi Selatan, memilih menjalankan ibadah haji dengan skema haji ifrad pada musim haji 1446 H/2025 M.
Skema ini dijalankan sebagai bagian dari tradisi keluarga yang telah berlangsung secara turun-temurun.
Muhammad Nasir dan putrinya, Aulia, merupakan salah satu jamaah yang menjalankan haji ifrad.
Keduanya tergabung dalam Kloter 23 Embarkasi Makassar (UPG) yang telah diberangkatkan ke Jeddah sejak 17 Mei 2025.
Hingga saat ini, mereka telah mengenakan pakaian ihram selama 12 hari.
Menurut Aulia, tradisi haji ifrad telah dikenalkan dalam keluarganya sejak kecil.
Ia menyebutkan bahwa cukup banyak jamaah dalam kloter mereka yang memilih haji ifrad.
“Kloter 23, 40, dan beberapa dari Kloter 12 memilih ifrad,” ujarnya.
Haji ifrad merupakan skema haji yang diawali dengan niat haji terlebih dahulu, sementara ibadah umrah dilakukan setelah seluruh rangkaian rukun haji selesai.
Baca juga: Jamaah Takalar Ambil Haji Ifrad, Komitmen Terus Pakai Ihram karena Tradisi Keluarga
Aulia sendiri belum pernah melaksanakan umrah sebelumnya dan berharap bisa melakukannya setelah selesai berhaji.
Selama dalam keadaan ihram, Aulia dan ayahnya berusaha disiplin menjaga larangan-larangan ihram, seperti tidak menggunakan parfum, sabun wangi, atau sikat gigi.
“Kalau mandi, tidak pakai sabun untuk menghindari terkena wangi-wangian,” ujar Nasir.
Meski tanpa sikat gigi, Nasir mengaku tetap merasa bersih karena menjaga niat dan larangan ihram.
Aulia juga membawa tiga lembar baju putih sebagai bagian dari tradisi keluarga selama ihram.
Mereka tidak menggunakan penutup kepala, tidak mencukur kumis atau jenggot, serta menghindari emosi saat berbelanja agar tidak melanggar larangan.
“Kami cukup lihat dan beli saja, tidak menawar,” kata Aulia.
Bagi Aulia, haji kali ini menjadi pengalaman spiritual istimewa karena bisa berangkat bersama sang ayah. Ia mengaku sudah memiliki niat berhaji sejak kecil dan mulai mendaftar haji sejak berusia 12 tahun.
“Alhamdulillah, sekarang di usia 26 tahun, Allah kabulkan,” ujarnya haru.
Jamaah Takalar
Sementara itu, dua jamaah haji asal Kabupaten Takalar, Erwin Kardinansah dan Muhammad Muhlis, juga memilih skema haji ifrad.
Mereka tergabung dalam Kloter 21 Embarkasi Makassar, dan sudah mengenakan ihram sejak keberangkatan dari Madinah lima hari lalu.
“Setelah miqat di Bi’r Ali, kami langsung niat haji dan masih tetap dalam ihram sampai sekarang,” kata Erwin yang berasal dari Kecamatan Mangara Bombang.
Sementara Muhlis, yang merupakan ASN Tata Usaha di SMAN 3 Takalar, berasal dari Desa Bontomanai, Kecamatan Bontoparang.
Keduanya mendaftar haji sejak 2011 dan harus menunggu selama 14 tahun untuk menunaikan rukun Islam kelima.
Menurut mereka, haji ifrad merupakan tradisi keluarga besar yang terus dilestarikan.
“Haji ifrad seperti puasa. Semua dijaga, termasuk mata,” ujar Muhlis saat ditemui di depan Hotel 217, kawasan Syisah, Mekkah, usai menelepon keluarganya di Takalar.
Baca juga: Alasan Jamaah Jeneponto Selalu Diantar Ribuan Orang ke Asrama Haji Sudiang
Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menetapkan puncak ibadah wukuf di Arafah jatuh pada Kamis, 5 Juni 2025, dan Hari Raya Iduladha pada Jumat, 6 Juni 2025.
Hingga seluruh rangkaian ibadah selesai, para jamaah yang mengambil skema haji ifrad akan tetap mengenakan pakaian ihram dan mematuhi seluruh larangan ihram, seperti tidak memotong kuku, mencukur rambut, dan tidak menggunakan penutup kepala bagi laki-laki.(*)
Antrean Haji Bantaeng Paling Lama, Kementerian Haji akan Disamaratakan 26,4 Tahun |
![]() |
---|
Menag Nasaruddin Umar Minta Maaf atas Layanan Haji 2025 |
![]() |
---|
Foto-foto Kloter Terakhir Jamaah Haji Tinggalkan Madinah, Petugas: Semoga Mabrur Semua |
![]() |
---|
Cerita Jamaah Haji Jalan Kaki dari Musdalifah ke Mina Sejauh 3 KM saat Suhu 48 Derajat |
![]() |
---|
Wakil Bupati Jemput 360 Jemaah Haji Asal Wajo di Asrama Haji Sudiang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.