Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Daftar Nama 27 Santri DDI Mangkoso Lulus di Al-Azhar Kairo

Seleksi calon mahasiswa Universitas Al-Azhar Kairo terbuka bagi lulusan Madrasah Aliyah, Pendidikan Diniyah Formal Ulya, satuan pendidikan muadalah.

Editor: Sudirman
Ist
DDI MANGKOSO - Gedung Ponpes Darud Da'wah Wal-Irsyad Mangkoso, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Sebanyak 27 santri DDI Mangkoso lolos seleksi calon mahasiswa baru  Al-Azhar Kairo, Mesir. 

25. Muh. Yusuf Zainuddin

26. Muh. Faiz Adil

27. Muh. Farhan Yahya

Sejarah Berdirinya Ponpes DDI Mangkoso Barru

Cikal bakal berdirinya Pondok Pesantren (Ponpes) Darud Da'wah Wal-Irsyad (DDI) Mangkoso, bermula sejak 1935.

Pada tahun 1935 itulah didirikannya Masjid Jami' Mangkoso, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Namun masjid tersebut tidak terlalu semarak dengan jama'ah, karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap ajaran Islam.

Untuk mencari solusi terkait sepinya jamaah, maka pemerintah setempat atau Arung H Muhammad Yusuf Andi Dagong yang menjadi penguasa lokal pada saat itu menyepakati untuk membuka lembaga pendidikan islam.

Muhammad Yusuf pada saat itu meminta Anre Gurutta H Muhammad As'ad yang pada saat itu adalah seorang ulama yang memimpin Pesantren (Madrasah Arabiyah Islamiyah) MAI di Sengkang Wajo, untuk mengirimkan seorang muridnya ke Mangkoso.

Guru yang dikirimkan Gurutta As'ad dari Sengkang yaitu Gurutta H Abdurrahman Ambo Dalle untuk mengelola lembaga pendidikan angajiang yang akan dilaksanakan di Mangkoso.

Seihingga pada 29 Syawal 1357 H atau bertepatan 21 Desember 1938, Anregurutta H Abdurrahman Ambo Dalle, resmi membuka pesantren di Mesjid Jami’ Mangkoso dengan sistem HalaQah, yang dalam bahasa bugisnya dikenal Manggaji tudang.

Kemudian pada tanggal 20 Dzulqaidah 1357 H, atau Januari 1939 dibukalah tingkatan Tahdiriyah, Ibtidaiyah, dan Madrasah Tsanawiyah. Dan pesantren tesebut pada saat itu diberi nama MAI Mangkoso.

 Dalam perkembangannya MAI membuka berbagai cabang di daerah seperti di Pangkep, Soppeng, Wajo, Sidrap, Majene, dan berbagai daerah lainnya.

Pada tahun 1947, berdasarkan pertemuan Alim ulama (Kadhi) se Sulawesi Selatan serta guru-guru MAI.

Maka pada 16 Rabiul Awal 1366 atau 7 Februari, maka nama MAI Mangkoso dan cabang-cabangnya dirubah menjadi DDI, sebagai organisasi dakwah dan sosial kemasyarakatan yang berpusat di Mangkoso.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved