Haji 2025
Rombongan Terakhir Tinggalkan Madinah ke Makkah, 35 Jemaah Masih Dirawat di RS
Layanan jemaah di Madinah resmi ditutup. Sebanyak 3.267 jemaah berangkat ke Makkah. Masih 35 jemaah dirawat, akan difasilitasi safari wukuf.
Penulis: Mansur AM | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MADINAH – Layanan jemaah haji Indonesia gelombang I di Kota Madinah resmi berakhir, Minggu (25/5/2025).
Penutupan layanan ditandai dengan keberangkatan delapan kelompok terbang (kloter) terakhir dari Madinah ke Makkah.
Sebanyak 3.267 jemaah meninggalkan Kota Nabawi menuju Makkah Al-Mukarramah.
Selanjutnya, fokus layanan jemaah dialihkan ke Baitul ‘Atieq, Daerah Kerja (Daker) Makkah.
Sejak 2 Mei 2025, jemaah gelombang I tiba langsung dari Tanah Air ke Madinah.
Kedatangan berlangsung hingga 17 Mei 2025.
Selama sembilan hari, jemaah menjalani ibadah arbain dan ziarah di Kota Nabi.
Setelah itu, mereka diberangkatkan bertahap ke Makkah untuk melanjutkan rangkaian ibadah haji.
Kepala Daker Madinah, M. Luthfi Makki, memastikan seluruh jemaah telah diberangkatkan ke Makkah.
Namun, masih ada jemaah yang belum bisa diberangkatkan karena masalah kesehatan.
“Berdasarkan informasi dari KKHI, ada 35 jemaah dirawat di RS Arab Saudi dan 4 orang di KKHI,” ujar Luthfi.
Sebanyak 12 jemaah direncanakan diberangkatkan menggunakan ambulans.
PPIH memastikan seluruh jemaah, termasuk yang sakit, tetap difasilitasi untuk menjalani wukuf.
“Jika kondisi tidak memungkinkan, mereka akan dimasukkan ke dalam safari wukuf,” tambahnya.
Luthfi menyampaikan, setelah seluruh jemaah diberangkatkan, petugas akan menyisir hotel dan area sekitar Masjid Nabawi.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan tidak ada jemaah yang tertinggal.
Petugas Daker Madinah dijadwalkan bergerak ke Makkah mulai 26 Mei 2025.
Kehadiran mereka untuk memperkuat layanan menjelang puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Ia juga mengingatkan jemaah yang sudah berada di Makkah untuk menjaga kesehatan.
Suhu di Makkah saat ini mencapai 41 derajat Celsius dan cukup berisiko bagi jemaah.
“Jangan terlalu dipaksakan ke Masjidil Haram, apalagi menjelang puncak haji,” imbau Luthfi.
Menurutnya, tenaga jemaah sangat dibutuhkan saat menjalani puncak haji di Armuzna.
Ia meminta jemaah cukup istirahat dan mengonsumsi makanan bergizi.
Pesan serupa disampaikan Wakil Kadaker Madinah, Khalilurrahman.
Ia mengingatkan jemaah untuk selalu bersama rombongan agar tidak terpisah.
Jemaah juga diminta membawa air minum dan semprotan air untuk menghindari dehidrasi.
Selain itu, kartu Nusuk wajib dibawa saat melaksanakan umrah wajib.
Jika tersesat, jemaah diminta tidak ragu bertanya kepada petugas.
Petugas haji Indonesia tersebar di sembilan titik layanan di sekitar Masjidil Haram.
Khalilurrahman memastikan seluruh jemaah transit Madinah kini telah berada di Makkah.
Barang bawaan mereka juga telah diterima dengan baik.
Bagi jemaah yang masih dirawat, akan diberangkatkan menggunakan ambulans.
PPIH menjamin semua jemaah tetap bisa mengikuti wukuf, baik langsung maupun lewat safari wukuf.
Dengan berakhirnya fase layanan di Madinah, fokus kini sepenuhnya bergeser ke Makkah.
Pemerintah Indonesia melalui PPIH Arab Saudi berkomitmen memberikan layanan terbaik kepada jemaah.
Diharapkan, seluruh jemaah dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan meraih kemabruran. (*)
(Media Centre Haji)
Menag Nasaruddin Umar Minta Maaf atas Layanan Haji 2025 |
![]() |
---|
Foto-foto Kloter Terakhir Jamaah Haji Tinggalkan Madinah, Petugas: Semoga Mabrur Semua |
![]() |
---|
Cerita Jamaah Haji Jalan Kaki dari Musdalifah ke Mina Sejauh 3 KM saat Suhu 48 Derajat |
![]() |
---|
Wakil Bupati Jemput 360 Jemaah Haji Asal Wajo di Asrama Haji Sudiang |
![]() |
---|
'Tukang Bubur Naik Haji' Asal Pomala Berat Tinggalkan Tanah Suci, Tiba 7 Juli di Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.