Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Haji 2025

Wukuf Arafah Kian Dekat, Petugas Haji Diminta Fokus dan Beri Layanan Terbaik ke Jemaah

 Jelang wukuf di Arafah, petugas haji diminta tetap fokus, bekerja keras, dan memastikan seluruh layanan terbaik bagi 221.000 jemaah Indonesia.

Penulis: Mansur AM | Editor: Sukmawati Ibrahim
Kemenag
HAJI 2025 - Suasana Masjidil Haram. Jelang wukuf di Arafah, petugas haji diminta tetap fokus, bekerja keras, dan memastikan seluruh layanan terbaik bagi 221.000 jemaah Indonesia. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKKAH – Operasional haji 2025 memasuki fase penting dalam waktu dekat.

Fase itu adalah puncak haji yang berlangsung di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, menyampaikan pesan khusus.

Pesan itu disampaikan sesaat setelah Hilman tiba di Jeddah, Jumat (23/5/2025) petang.

Ia mengingatkan pentingnya semangat dan fokus seluruh petugas haji Indonesia.

“Moral petugas jangan turun, tetap kerja keras,” kata Hilman dengan tegas.

Menurutnya, masalah pasti muncul dan harus segera diselesaikan bersama.

“Kalau ada yang kurang tepat, kita klarifikasi,” imbuhnya.

Hilman menekankan pentingnya kekuatan mental para petugas haji.

“Ini baru sepertiga pekerjaan. Puncaknya dua minggu lagi,” ujarnya.

Ia berharap seluruh petugas tetap konsisten dan diberi kemudahan.

Persiapan Puncak Haji Dimatangkan

Baca juga: Jemaah Haji Terpisah dari Rombongan? Tenang, Ada Sektor Khusus Masjidil Haram

Kementerian Agama terus mematangkan persiapan puncak haji di Armuzna.

Salah satu fokus utama adalah akurasi data jemaah di lapangan.

“Jumlah jemaah di hotel, maktab, lokasi Arafah harus jelas,” katanya.

Verifikasi data dilakukan secara menyeluruh oleh pihak Kemenag.

Hilman memastikan koordinasi intensif dengan penyedia layanan (syarikah).

Tujuannya untuk memastikan seluruh layanan bagi jemaah telah siap.

Menurutnya, delapan syarikah yang terlibat tidak hanya soal jumlah.

“Tapi soal kepastian layanan terbaik bagi jemaah Indonesia,” ucapnya.

Pergerakan 221.000 Jemaah Diatur Ketat

Setelah data dinyatakan valid, tahap selanjutnya adalah pengaturan pergerakan jemaah.

Jumlah jemaah yang akan bergerak mencapai 221.000 orang.

Waktu pergerakan sangat terbatas dan harus diatur secara rinci.

“Penjadwalan harus rinci, ritme kerja 24 jam,” ungkap Hilman.

Semua jemaah harus tiba dan tertampung sesuai alokasi di Arafah.

Hilman menyebut ini sebagai pekerjaan besar yang butuh kerja sama semua pihak.

Ia yakin semua tahapan dapat dituntaskan tepat waktu.

“Insya Allah bisa dituntaskan sesuai rencana,” tegasnya.

Koordinasi Jadi Kunci Keberhasilan

Seluruh proses membutuhkan koordinasi dan konsistensi tinggi dari petugas.

Kesiapan Armuzna menjadi kunci suksesnya operasional haji tahun ini.

Kementerian Agama terus memantau dan mengevaluasi seluruh proses.

Kebutuhan jemaah menjadi prioritas utama dalam semua tahapan.

Data yang valid akan menjadi dasar pelaksanaan teknis di lapangan.

Penyedia layanan wajib mematuhi standar pelayanan bagi jemaah haji.

Kemenag tidak ingin ada kekacauan saat puncak ibadah berlangsung.

Pengalaman tahun-tahun sebelumnya menjadi bahan evaluasi.

Hilman menilai, komunikasi di lapangan harus diperkuat seluruh petugas.

Ia mengimbau semua petugas mengedepankan profesionalisme dan ketulusan.

“Kita melayani tamu-tamu Allah, ini tugas mulia,” ujarnya menutup. (*)

(Media Centre Haji)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved