Haji 2025
Petugas Haji Siaga di 5 Posko Mina, Antisipasi Jemaah Sakit dan Terpisah Rombongan
Salah satu fokus utama Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi adalah mitigasi jemaah haji nyasar dan kelelahan di Mina.
Penulis: Mansur AM | Editor: Sakinah Sudin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKKAH - Persiapan puncak haji terus dimatangkan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
Gladi posko mulai digelar menjelang fase Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Minggu (25/5/2025) berarti kurang lebih 10 hari lagi menuju Puncak Haji, Wukuf di Arafah.
Salah satu fokus utama adalah mitigasi jemaah haji nyasar dan kelelahan di Mina.
“Kami tetapkan titik posko saat mabit di Mina,” ujar Kolonel Harun Al-Rasyid.
Harun merupakan Kepala Bidang Perlindungan jemaah PPIH Arab Saudi. Ia juga merangkap Kepala Satuan Operasional (Satops) Armuzna.
Gladi dimulai dari posko pertama di Mobile Crisis Group (MCG), jembatan Muaysim.
Dilanjutkan ke pos kedua, dekat tenda jemaah haji khusus.
Titik ketiga berada di pintu masuk kompleks jamarat.
Sedangkan pos keempat dan kelima berada di dalam area jamarat.
“Total ada lima pos utama yang disiapkan,” ujarnya.
Pos ini akan diisi petugas dari berbagai bidang layanan antara lain dari Perlindungan jemaah, Media Center Haji, dan Tim Kesehatan.
Termasuk Tim Lansia dan Disabilitas, serta PKP2JH Daker Makkah.
Semua petugas akan bekerja berdasarkan sistem shift selama Armuzna.
Gladi tidak hanya berupa teori, tapi juga praktik langsung di lapangan.
“Agar petugas paham gambaran nyata saat lempar jumrah Aqobah,” katanya.
Petugas akan memantau jemaah, termasuk yang terlihat lelah atau tersesat.
Kursi roda disiapkan untuk membantu jemaah yang tidak kuat berjalan.
“Ambulans Saudi juga dikerahkan selama masa puncak haji,” katanya.
Selain lima pos utama, ada tujuh pos tambahan yang disiapkan.
Pos tambahan ini untuk mendukung pelaksanaan skema tanazul.
Tanazul adalah skema kepulangan bertahap jemaah dari Mina ke hotel.
Hotel-hotel tanazul tersebar di wilayah Shisah dan Rouhdah.
Pos ini memantau jemaah yang keluar dari jamarat lantai 1 dan 2.
“Jemaah bisa ditangani cepat dan arus tetap lancar,” ujar Harun.
Menurutnya, dua masalah utama yang kerap terjadi di Mina adalah nyasar dan kelelahan.
Karena itu, kehadiran posko sangat penting untuk mitigasi.
Posko jadi tempat respon cepat jika ada jemaah bermasalah di lapangan.
Ia berharap seluruh petugas memahami peran dan titik tugasnya masing-masing.
“Mereka harus siaga penuh dan responsif terhadap kondisi jemaah,” tegas Harun.
Petugas juga dibekali alat komunikasi dan data lokasi jemaah haji.
Dengan gladi ini, koordinasi antarunit bisa berjalan lebih baik.
“Kami ingin semua pihak tahu titiknya, tahu tugasnya, dan tahu responnya,” jelasnya. (*)
Menag Nasaruddin Umar Minta Maaf atas Layanan Haji 2025 |
![]() |
---|
Foto-foto Kloter Terakhir Jamaah Haji Tinggalkan Madinah, Petugas: Semoga Mabrur Semua |
![]() |
---|
Cerita Jamaah Haji Jalan Kaki dari Musdalifah ke Mina Sejauh 3 KM saat Suhu 48 Derajat |
![]() |
---|
Wakil Bupati Jemput 360 Jemaah Haji Asal Wajo di Asrama Haji Sudiang |
![]() |
---|
'Tukang Bubur Naik Haji' Asal Pomala Berat Tinggalkan Tanah Suci, Tiba 7 Juli di Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.