Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dobrak Ogah Turun ke Jalan, Pilih Dialog soal Tarif Ojol

Dobrak Makassar pilih tak ikut aksi nasional ojol 20 Mei. Ini alasan dan hasil pertemuan mereka dengan intel Polrestabes Makassar.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sukmawati Ibrahim
Dobrak Sulsel
DOBRAK MAKASSAR - Pertemuan Dobrak dengan intel Polrestabes Makassar di Mapolrestabes Makassar, Jl Ahmad Yani, Kecamatan Wajo, Kota Makassar beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Sejumlah driver ojek online (ojol) di berbagai daerah di Indonesia hari ini turun ke jalan memprotes regulasi Kepmenhub No KP 1001 Tahun 2022, merupakan perubahan dari Kepmenhub No KP 667 Tahun 2022.

Aturan tersebut mengatur pedoman perhitungan biaya jasa penggunaan sepeda motor untuk kepentingan masyarakat dilakukan melalui aplikasi.

Aksi protes ini dikabarkan akan terpusat di depan Istana Negara, dan juga berlangsung di beberapa daerah, termasuk Kota Makassar.

Namun, salah satu organisasi ojek online di Makassar, yakni Driver Online Bersatu Bergerak (Dobrak), memilih tidak ikut turun ke jalan.

Keputusan ini diambil setelah perwakilan Dobrak bertemu dengan intel Polrestabes Makassar.

Berikut pernyataan resmi Dobrak diterima Tribun-Timur.com

Pertemuan berlangsung pukul 17.00 WITA, Senin (19/5/2025), dihadiri Kasat Intelkam Polrestabes Makassar, Kanit Bidang Ekonomi Bapak Muammar, sejumlah personel Polrestabes, serta perwakilan Dobrak yakni Erwin, Eeng, Om Ghele (jendlap aksi), dan Naswin.

Pertemuan dimediasi langsung oleh Polrestabes Makassar, sebagai hasil koordinasi intensif antara Direktorat Intelkam Polda Sulsel dan pihak Dobrak. 

Pertemuan berlangsung di ruang Kasat Intelkam Polrestabes atas izin Kapolrestabes.

Dobrak mengapresiasi langkah cepat Polrestabes dalam memediasi Dobrak dan manajemen Grab, yang diwakili Bapak Kresno beserta dua timnya, Aswin dan Ryan.

Berikut hasil pembahasan dalam pertemuan tersebut:

Aspirasi Dobrak terkait penyesuaian tarif dan pola penyampaian aspirasi mitra akan menjadi pertimbangan manajemen.

Terkait fitur hemat berbayar untuk roda empat, pada dasarnya belum diberlakukan.

Dobrak menyarankan hal ini dipertimbangkan lebih matang sebelum diterapkan di Makassar.

Berdasarkan kondisi tersebut, Dobrak menyampaikan sikap terkait aksi 20 Mei 2025:

Dobrak mendukung jika ada pihak lain yang melakukan aksi pada 20 Mei 2025.

Dobrak mendukung semangat aksi 20 Mei 2025 sebagai bagian dari peringatan Hari Kebangkitan Nasional.

Dobrak memutuskan tidak ikut aksi pada 20 Mei 2025 dan memilih menunda sampai ada alasan yang lebih mendasar.

Dobrak khawatir aksi tersebut dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dan dapat mencemarkan nama baik organisasi, sehingga memilih waktu lain untuk menyuarakan aspirasi.

Dobrak tetap mengakomodasi suara mitra roda dua (R2) dan roda empat (R4) jika ada kendala dalam operasional angkutan sewa khusus maupun ojol R2 di kemudian hari.

Sebagai penutup, Dobrak menyampaikan terima kasih kepada semua pihak telah mendukung dan memberikan saran kepada organisasi. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved