Haji 2025
Tips Haji: Selalu Bawa Kantong Kresek untuk Sandal saat Tawaf di Kakbah
Bawa kantong kresek untuk sandal saat tawaf agar tak tersesat atau kepanasan saat keluar Masjidil Haram, imbau petugas haji Indonesia.
Penulis: Mansur AM | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MEKAH — Jamaah haji sering salah arah saat pulang setelah beribadah di Masjidil Haram.
Kondisi ini umumnya terjadi usai umrah wajib atau salat.
Banyak yang bingung karena tidak tahu arah terminal sesuai sektor hotel masing-masing.
Untuk mengantisipasi hal ini, petugas Indonesia menyiapkan sembilan pos bantuan di Masjidil Haram.
Seluruh pos berada di bawah koordinasi Sektor Khusus Masjidil Haram.
Beberapa titik pos berada di sekitar WC 4, area mataf, dan jalur Sai.
Masing-masing pos dijaga enam petugas secara bergiliran.
Mereka bertugas dari pukul 14.00 hingga 02.00 dini hari waktu setempat.
Tugas petugas meliputi membantu jamaah yang tersesat, kehilangan barang, salah ambil sandal, atau kelelahan.
“Kita siapkan sandal cadangan bagi jamaah, meski jumlahnya terbatas,” kata Kepala Bidang Perlindungan Jamaah (Linjam) PPIH Arab Saudi, Kolonel Laut Harun Al Rasyid.
Harun menekankan pentingnya jamaah membawa kantong kresek.
Sandal sebaiknya dimasukkan ke dalam kantong saat hendak tawaf.
Banyak jamaah kehilangan sandal karena lupa tempat meletakkannya saat masuk Masjidil Haram.
Sementara itu, tanpa alas kaki, jamaah kesulitan berjalan menuju terminal karena suhu di luar bisa mencapai 43 derajat Celcius.
“Tanpa alas kaki, jamaah akan kesulitan di luar area Masjidil Haram,” tambah Harun.
Petugas sektor khusus selalu dibekali sandal cadangan, namun jumlahnya terbatas untuk seluruh jamaah yang kehilangan alas kaki.
Harun menyampaikan hal ini dalam diskusi bersama Tim Layanan Media Centre Haji di Kantor Daker Mekah, Kamis (15/4/2025) malam.
Sebelum menjabat Kabid Linjam, Harun pernah menjadi Ketua dan Sekretaris Sektor Khusus Masjidil Haram.
Sektor ini merupakan salah satu yang paling sibuk karena melayani seluruh jamaah di area Masjidil Haram.
Tahun lalu, sektor khusus memiliki kantor mobil di dekat Terminal Syib Amir.
Namun, kantor tersebut kini ditiadakan sementara karena lokasi terminal sedang diperluas oleh Pemerintah Arab Saudi.
“Ini sementara, menunggu perkembangan terbaru untuk lokasi kantor pengganti,” ujar Kolonel Harun.
Jika ada jamaah sakit, mereka akan segera dievakuasi ke tempat lebih nyaman atau dibawa ke klinik di bawah jalur Sai untuk penanganan medis.
“Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik untuk jamaah,” katanya.
Petugas juga rutin memberikan edukasi langsung kepada jamaah di lapangan.
Informasi ini penting agar jamaah lebih waspada dan memahami aturan setempat. (*)
Menag Nasaruddin Umar Minta Maaf atas Layanan Haji 2025 |
![]() |
---|
Foto-foto Kloter Terakhir Jamaah Haji Tinggalkan Madinah, Petugas: Semoga Mabrur Semua |
![]() |
---|
Cerita Jamaah Haji Jalan Kaki dari Musdalifah ke Mina Sejauh 3 KM saat Suhu 48 Derajat |
![]() |
---|
Wakil Bupati Jemput 360 Jemaah Haji Asal Wajo di Asrama Haji Sudiang |
![]() |
---|
'Tukang Bubur Naik Haji' Asal Pomala Berat Tinggalkan Tanah Suci, Tiba 7 Juli di Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.