Haji 2025
Harapan di Tengah Kelelahan: Kisah Kakek Manaf Menuju Salat Jumat di Masjidil Haram
Kejadian itu sontak menarik perhatian Tim Media Center Haji (MCH) Daerah Kerja Makkah yang tengah melintas di jembatan dekat terminal tersebut.
TRIBUN-TIMUR.COM - Suasana Jumat siang (16/5/2025) di sekitar Terminal Syib Amir sedikit riuh ketika seorang jemaah haji lansia mendadak pingsan dalam perjalanan menuju Masjidil Haram.
Kejadian itu sontak menarik perhatian Tim Media Center Haji (MCH) Daerah Kerja Makkah yang tengah melintas di jembatan dekat terminal tersebut.
Seorang jemaah memanggil dengan cemas. "Tolong, Mas! Teman saya tidak kuat berjalan dan tiba-tiba pingsan!" katanya sambil tergesa menghampiri petugas.
Petugas MCH segera mengikuti dan menemukan seorang pria tua terbaring lemas. Ia adalah Abdul Manaf Mad Yusuf (72), jemaah haji asal Lampung.
Kakek Manaf, demikian ia biasa disapa, kehilangan tenaga saat berjalan kaki dari terminal menuju Masjidil Haram bersama rombongannya untuk menunaikan salat Jumat.
Rekan-rekannya melanjutkan perjalanan ke Masjidil Haram, sementara Tim MCH berinisiatif memberikan pertolongan pertama dan menghubungi petugas Sektor Khusus yang bertugas di area terminal untuk bantuan lebih lanjut, termasuk membawa kursi roda.
Di sela menunggu bantuan datang, Kakek Manaf sempat mengisahkan bahwa hari itu adalah kali pertamanya salat Jumat di Masjidil Haram sejak tiba di Makkah.
Meski menyadari keterbatasan fisiknya akibat usia lanjut, semangatnya untuk beribadah di Masjidil Haram tak surut.
“Saya ingin sekali salat Jumat bersama teman-teman. Tapi baru setengah jalan, tubuh ini sudah tak kuat,” ucapnya lirih.
“Saya Tahu Ini Ibadah Fisik”
Kakek Manaf sadar bahwa ibadah haji membutuhkan kekuatan fisik. Ia mengaku tergerak membuktikan dirinya masih mampu, meski akhirnya harus menyerah pada kenyataan.
“Saya paham haji itu ibadah fisik. Tapi saya tetap ingin mencoba, merasa tertantang. Ternyata memang saya terlalu memaksakan diri,” katanya, berlinang air mata.
Ia sempat meminta untuk kembali ke hotel agar tidak merepotkan yang lain. Namun, mengingat layanan bus baru akan beroperasi usai salat Jumat, petugas yang datang, Khoirul Anam, menyarankan agar Kakek Manaf tetap melanjutkan ibadah Jumat di sekitar area Masjidil Haram menggunakan kursi roda.
“Saya antar Kakek ke dalam untuk salat. Setelah salat, kami bantu arahkan ke bus untuk kembali ke hotel,” ujar Khoirul.
Dengan wajah penuh rasa haru, Kakek Manaf mengucapkan terima kasih atas bantuan petugas. “Terima kasih banyak, ya, Mas,” katanya pelan. “Sudah tugas kami, Kek,” jawab petugas dengan senyum.
Imbauan untuk Jemaah Lansia
Melihat cuaca Makkah yang sangat terik, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengingatkan agar jemaah lansia atau yang memiliki keterbatasan kesehatan untuk tetap berada di hotel pada siang hari dan melaksanakan salat di masjid hotel.
Kepala Daker Makkah, Ali Machzumi, juga menyarankan agar jemaah tidak memaksakan diri ke Masjidil Haram pada siang hari.
“Lebih baik salat di Masjidil Haram pada waktu menjelang magrib, ketika cuaca sudah lebih bersahabat. Masih ada waktu panjang menjelang Armuzna, jangan habiskan tenaga sekarang,” imbaunya.
Pensiunan Guru yang Tetap Semangat Beribadah
Kakek Manaf menunaikan ibadah haji tahun ini bersama sang istri, Marwati (62), yang saat itu memilih untuk salat Jumat di hotel demi menjaga kondisi tubuh.
Dulu, Kakek Manaf merupakan guru SMP di Lampung dan pensiun pada tahun 2013. Ia menggunakan dana pensiunnya untuk mendaftar haji bersama istri tercinta. Di masa tuanya, ia juga masih aktif berjualan tanaman hias, khususnya Aglonema, di lingkungan tempat tinggalnya.
Memiliki enam cucu, Kakek Manaf hanya berharap satu hal dari perjalanannya ke Tanah Suci: dapat menunaikan ibadah dengan sehat, lancar, dan menjadi haji yang mabrur.
Semoga Kakek Manaf dan istri senantiasa diberi kesehatan dan kekuatan hingga puncak haji nanti.
Menag Nasaruddin Umar Minta Maaf atas Layanan Haji 2025 |
![]() |
---|
Foto-foto Kloter Terakhir Jamaah Haji Tinggalkan Madinah, Petugas: Semoga Mabrur Semua |
![]() |
---|
Cerita Jamaah Haji Jalan Kaki dari Musdalifah ke Mina Sejauh 3 KM saat Suhu 48 Derajat |
![]() |
---|
Wakil Bupati Jemput 360 Jemaah Haji Asal Wajo di Asrama Haji Sudiang |
![]() |
---|
'Tukang Bubur Naik Haji' Asal Pomala Berat Tinggalkan Tanah Suci, Tiba 7 Juli di Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.