Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Haji 2025

Dua Kloter Terakhir Tiba di Madinah, Gelombang Pertama Haji 2025 Ditutup

Dua kloter terakhir menandai penutupan kedatangan gelombang pertama adalah kloter JKS 31 dan KJT.

Editor: Sudirman
Ist
HAJI - Hari ini Sabtu (17/5/2025) kedatangan jemaah haji gelombang pertama di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, Arab Saudi berakhir. Jemaah haji embarkasi KJT mendarat di Gate Internasional bandara AMAA Madinah, Sabtu (17/5/2025) dini hari WAS. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Proses kedatangan jemaah haji Indonesia gelombang pertama di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, berakhir, Sabtu (17/5/2025).

Dua kloter terakhir menandai penutupan kedatangan gelombang pertama adalah kloter JKS 31 dan KJT.

Kedua penerbangan ini tiba di Madinah pada Sabtu dini hari waktu Arab Saudi.

Kloter KJT mendarat di Gate Internasional Bandara AMAA sekitar pukul 01.30 WAS, disusul oleh kloter JKS 31 yang tiba melalui jalur fast track pada pukul 02.55 WAS. JKS 31 membawa 438 jemaah.

Namun satu di antaranya batal berangkat karena kondisi kesehatan. Rombongan ini juga didampingi oleh empat orang petugas.

Jemaah JKS 31 menumpang pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV 5127.

Setibanya di Madinah, mereka disambut oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Sektor 3 dan Tim Media Center Haji (MCH) 2025.

Seperti diketahui, keberangkatan jemaah haji Indonesia dibagi menjadi dua gelombang.

Gelombang pertama diberangkatkan ke Madinah dari tanggal 2 hingga 16 Mei 2025. Penempatan mereka di Kota Nabi dilakukan berdasarkan kelompok terbang (kloter).

Sementara itu, jemaah gelombang kedua mulai diberangkatkan pada 17 Mei 2025 dan akan mendarat langsung di Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAAIA), Jeddah.

Dari sana, mereka akan menuju Makkah menggunakan bus yang disesuaikan dengan penempatan hotel berdasarkan Syarikah.

Kepala Sektor 3 Bandara AMAA, Abdul Rohim Rahmat, menyampaikan bahwa proses kedatangan dua kloter terakhir gelombang pertama berlangsung lancar, meskipun sebelumnya sempat mengalami kendala teknis terkait penempatan jemaah.

"Alhamdulillah, awalnya memang kami mengalami kesulitan dalam pemilahan karena banyaknya syarikah. Namun setelah ada sinkronisasi antara sistem Siskohat dengan syarikah, serta berkat kerja keras tim di lapangan, semua bisa teratasi," ujarnya kepada Tim MCH.

Ia menambahkan bahwa saat ini seluruh proses sudah berjalan lebih rapi dan terorganisir. "Sekarang situasi jauh lebih baik, tertata, dan tidak ada kendala berarti," tambahnya.

Layanan Berbasis Syarikah

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved