Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Terungkap Hubungan Kapolri Jenderal Listyo dengan Kapolda Sulsel Irjen Rusdi Hartono

Irjen Rusdi Hartono promosi bintang satu dan bintang dua di era kepemimpinan Sigit sebagai Kapolri

Editor: Ari Maryadi
Humas Polri
KUNJUNGAN KERJA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo didampingi Kapolda Sulsel Irjen Rusdi Hartono berjalan menuju lokasi panen raya jagung di Kabupaten Bone Jumat (16/5/2025). Listyo Sigit Prabowo kawan satu angkatan Irjen Rusdi Hartono di Akpol 1991. 

TRIBUN-TIMUR.COM, BONE -- Kapolda Sulsel Irjen Rusdi Hartono dua hari mengawal dan mendampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Irjen Rusdi Hartono bertindak sebagai tuan rumah.

Ia mengawal atasannya sekaligus kawan seangkatannya di Akademi Kepolisian 1991.

Irjen Rusdi Hartono dan Jenderal Listyo Sigit Prabowo sama-sama lulusan Akpol 1991.

Nama angkatannya Bhara Dhakasa.

Pada 2020 lalu, Rusdi Hartono masih berpangkat kombes alias dua melati.

Irjen Rusdi Hartono promosi bintang satu dan bintang dua di era kepemimpinan Sigit sebagai Kapolri.

Hanya dalam dua tahun, Rusdi Hartono naik pangkat dari kombes menjadi Irjen.

Jenderal Listyo Sigit Prabowo dua kali mempercayakan jabatan kapolda kepada Irjen Rusdi Hartono.

Pertama jabatan Kapolda Jambi.

Kedua jabatan Kapolda Sulsel.

Jenderal Sigit datang ke Bone menerima gelar adat dari Dewan Adat Bone.

Selain itu, Listyo Sigit Prabowo juga memenuhi undangan panen raya jagung dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Rombongan jenderal di belakang kapolri antara lain Irwasum Polri Komjen Prof Dedi Prasetyo.

Kedua ada Asisten SDM Kapolri Irjen Anwar.

Ketiga ada Kadivhumas Polri Irjen Sandi Nugroho.

Keempat Kapusdokkes Polri Irjen Asep Hendradiana.

Kelima Karobinkar SSDM Polri Brigjen Langgeng Purnomo.

Keenam ada Kapolda Sulsel sekaligus tuan rumah Irjen Rusdi Hartono.

Gelar Adat

Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dianugerahi gelar adat di tengah kunjungan kerjanya ke Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Jumat (16/5/2025). 

Penganugerahan gelar adat dilakukan di Museum Arajang, kompleks Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Bone, Watampone, Sulsel, hari ini.

Ketua Dewan Adat Bone, Andi Yusha Tenri Tappu, menjelaskan bahwa pemberian gelar ini merupakan bentuk penghormatan tertinggi yang diberikan kepada tokoh nasional yang dinilai memiliki kontribusi besar bagi masyarakat, khususnya di wilayah Sulawesi Selatan.

“Gelar adat ini bukan hanya simbol kehormatan, tapi juga amanah budaya untuk terus menjaga nilai-nilai kearifan dan kebangsaan,” ujar Andi Yusha.

Amran menerima gelar adat Petta Wata, yang berarti “pengangkat kehidupan.”

Gelar tersebut mencerminkan peran sebagai pemimpin yang membawa kemajuan, kesejahteraan, dan harapan baru bagi masyarakat.

Listyo dianugerahi gelar adat La Pateddungi Daeng Pasampo, yang bermakna “pemimpin yang arif dan pelindung bangsa serta negara.” 

Gelar ini merupakan kelanjutan dari nama adat yang sebelumnya telah diberikan saat kunjungan beliau ke Makassar tahun lalu.

Sebelumnya, Listyo juga diberi gelar adat dewan adat kerajaan Bone, Gowa, dan Luwu.

Di sela acara Rakernis Baharkam Polri 2024 di Hotel Four Points by Sheraton, Makassar, Sulsel, Selasa (5/6/2024), Listyo menerima penganugerahan gelar kerajaan 'I Mannaungi Daeng Parani' dari dewan adat Kerajaan Gowa.

I Mannaungi Daeng Parani artinya pemimpin yang senantiasa mengayomi dan melindungi masyarakat serta pemberani dalam melaksanakan tugas sebagai Kapolri.

Raja Gowa, Andi Kumala Idjo Karaeng Lembang Parang Sultan Malikusaid II hadir menyaksikan penganugerahan.

Gelar dari Dewan Adat Saoraja Bone, yakni 'La Pateddungi Daeng Pasampo'.

La Pateddungi Daeng Pasampo artinya seorang pemimpin yang arif dan melindungi bangsa dan negara.

Gelar ini diberikan Ketua Dewan Adat Saoraja Kabupaten Bone, A Baso Hamid Achmad.

Dari Kedatuan Luwu, gelar adat diberikan, yakni 'La Sumange Getteng'.

La Sumange Getteng berarti semangat yang tegas dan konsisten, tidak ragu dalam menegakkan keadilan dan kebenaran.

Pemberian gelar adat dilakukan Datu Luwu XL, La Maradang Mackulau Opu To Bau.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved