Haji 2025
Jamaah Jatim Sudah Hafal Jadwal Bus Shalawat untuk Salat 5 Waktu di Masjidil Haram
Nurcholis sedang bersiap menuju masjidil haram untuk menunaikan salat lohor. Ia tergabung di Rombongan Kloter 06 SUB Embarkasi Surabaya.
Penulis: Mansur AM | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MEKAH - Pagi itu, Nurcholis, Jamaah haji asal Kediri sedang duduk santai di lobi hotel Sektor 10 kawasan Misfalah, Kota Mekah, Rabu 15 Mei 2025.
Nurcholis sedang bersiap menuju masjidil haram untuk menunaikan salat lohor.
Ia tergabung di Rombongan Kloter 06 SUB Embarkasi Surabaya.
Nurcholis bersama jamaah asal Surabaya tiba di Mekah Senin (12/5) sore waktu setempat.
Kepada wartawan media centre haji, ia menceritakan pelayanan yang diterima selama lebih sepuluh hari di tanah suci.
Baik di madinah maupun Mekah.
Dia menilai layanan hotel dan konsumsi yang diterimanya selama di Saudi sudah baik.
"Alhamdulillah hotel di Makkah nyaman, enak dan ramah-ramah petugasnya. Kamarnya nyaman, luas, bersih," ujar Nurcholis.
Baca juga: 13 Hari Operasional, 1,5 Juta Boks Makanan Telah Disalurkan ke Jemaah Haji Indonesia
Dia mengaku tak kesulitan beradaptasi dengan konsumsi di Saudi.
Sebab, katanya, seluruh makanan yang disajikan katering cocok di lidah orang Indonesia.
"Enak sesuai dengan lidah orang Indonesia. Nggak ada bedanya, bumbunya sama, rempahnya sama. Baik di madinah maupun Makkah," kata Nurcholis.
Nurcholis pun senang dengan layanan bus shalawat.
Dia merasa terbantu dengan keberadaan bus yang memudahkan jamaah haji menuju ke Masjidil Haram dan kembali ke hotel.
Mengenal Bus Solawat
Bus shalawat beroperasi penuh selama musim haji tahun ini.
Melayani jamaah haji Indonesia di Mekah untuk beribadah di Masjidil Haram.
Bus shalawat mengantar pergi dan pulang jamaah dari hotel.
Total perjalanan bus shalawat diperkirakan mencapai 11 ribu perjalanan.
Bus ini mengangkut jamaah dari hotel ke Masjidil Haram setiap hari.
“Ada 27 rute bus shalawat yang dibagi dalam empat wilayah di Makkah,” kata Kabid Transportasi PPIH Arab Saudi, Mujib Roni.
Wilayah itu meliputi Syisah, Raudhah, Jarwal, dan Misfalah.
Empat wilayah ini kemudian terhubung ke tiga terminal utama.
Terminalnya adalah Shib Amir, Jiyad, dan Jabal Kakbah.
Terminal Shib Amir melayani jamaah dari Syisah dan Raudhah.
Jiyad menjadi terminal untuk jamaah dari Misfalah.
Sedangkan Jabal Kakbah khusus untuk jamaah dari Jarwal.
Ada 205 hotel yang menjadi tempat tinggal jamaah di Makkah.
Jarak dari hotel ke halte bus shalawat dibuat sedekat mungkin.
Maksimal jarak hotel ke halte adalah 100-150 meter.
Total ada 92 halte yang tersebar di Makkah untuk bus shalawat.
Petugas bus shalawat sebagian besar adalah mahasiswa Timur Tengah.
Mereka berasal dari Mesir, Maroko, Yaman, Sudan, dan negara lain.
Sebagian besar mahasiswa ini juga mukimin yang tinggal di Arab Saudi.
Mahasiswa dipilih karena lebih familiar dengan budaya dan bahasa lokal.
Namun, masuk Makkah bagi mukimin Saudi cukup sulit tahun ini.
Bus shalawat akan berhenti beroperasi pada 5 Zulhijjah.
Ini karena Makkah sangat padat menjelang puncak haji.
Namun, bus tetap beroperasi untuk melayani jamaah umrah wajib.
Layanan bus akan dibuka lagi setelah 14 Zulhijjah.
Penghentian ini adalah ketentuan dari pemerintah Arab Saudi.
Selain tanggal tertentu, ada waktu khusus bus tidak boleh beroperasi.
Misalnya, pada hari Jumat jam 10 pagi layanan dihentikan sementara.
Kadang, sejak subuh pun sudah ada pembatasan operasi bus.
Kendaraan pribadi juga tidak boleh masuk Masjidil Haram pada waktu tertentu.
Penghentian operasi ini bertujuan mengurangi kemacetan di Makkah.
Bus shalawat juga akan berhenti beroperasi selama bulan Ramadan.
Semua kendaraan diparkir di luar Masjidil Haram pada waktu tertentu.
Bus kemudian menggunakan shuttle untuk mengantar jamaah ke terminal.
Petugas haji berharap jamaah bisa memahami aturan ini dengan baik.
Mereka diimbau untuk selalu memperhatikan jadwal operasional bus.(*)
Menag Nasaruddin Umar Minta Maaf atas Layanan Haji 2025 |
![]() |
---|
Foto-foto Kloter Terakhir Jamaah Haji Tinggalkan Madinah, Petugas: Semoga Mabrur Semua |
![]() |
---|
Cerita Jamaah Haji Jalan Kaki dari Musdalifah ke Mina Sejauh 3 KM saat Suhu 48 Derajat |
![]() |
---|
Wakil Bupati Jemput 360 Jemaah Haji Asal Wajo di Asrama Haji Sudiang |
![]() |
---|
'Tukang Bubur Naik Haji' Asal Pomala Berat Tinggalkan Tanah Suci, Tiba 7 Juli di Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.